cikayuanita1 cikayuanita1 Jawaband. agar manusia mengetahui keagungan dan kemuliaan Allah yang tidak dimiliki oleh semua makhluk-Nyamaaf kalau salah Jawaban manusia mengetahui keagungan dan kemuliaan Allah yang tidak dimiliki oleh semua makhluk nya Asma - ’ul - Asma - ’ul - secara bahasa berarti nama-nama yang baik atau bagus. Asma - ’ul Allah Swt. merupakan nama-nama yang menunjukkan keagungan, keindahan, dan kemuliaan-Nya. Asma-’ul - berjumlah 99. Asma-’ul - hanya dimiliki oleh Allah dan hanya Dia yang berhak untuk menyandangnya. Tidak satu pun makhluk yang pantas menyandang asma - ’ul - -Nya. Diberikan oleh siapa asma - ’ul - tersebut? Asma - ’ul - diberikan oleh Allah sendiri bukan diberikan oleh manusia atau makhluk-Nya yang lain. Allah Swt. berfirman yang artinya, ”Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” [59] 24 Ensiklopedi Islam I. 1994 halaman 125 Melalui asma - ’ul - manusia akan dapat mengenal Allah Swt., zat Yang Mahasempurna. Hal ini karena dalam asma - ’ul - -Nya tercermin keagungan, keindahan, dan kekuasaan-Nya. Agar manusia dapat mengenal dan memahami asma - ’ul - , Allah Swt. memerintahkan kepada hambahamba-Nya agar senantiasa menyebutnya dalam berdoa. Allah Swt. berfirman seperti berikut. Dan Allah memiliki Asma - ’ul - nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. al-Ara-f [7] 180 Penyebutan asma-’ul - dalam berdoa dimaksudkan agar manusia senantiasa mengingat keagungan, kekuasaan, dan keindahan-Nya. Dengan demikian, manusia diharapkan mampu meneladani asma - ’ul - -Nya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam ayat di atas Allah Swt. melarang hamba-Nya menyalahartikan asma - ’ul - -Nya. CD Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions MCQ Easily at with Accurate Answer. >> This is a List of Available Answers Options agar Allah menjadi satu-satunya yang paling sempurna agar Allah dapar berbuat sesuai kehendak-Nya agar manusia mengetahui keagungan dan kemuliaan Allah yang tidak dimiliki oleh semua mahluk-Nyaagar manusia memiliki rasa takut keada nama-namaNyaagar manusia memiliki rasa aman pada nama-namaNya The best answer is C. agar manusia mengetahui keagungan dan kemuliaan Allah yang tidak dimiliki oleh semua mahluk-Nya. Reported from teachers around the world. The correct answer to ❝Tujuan penyebutan anama-nama Allah melalui Asmaul Husna adalah…❞ question is C. agar manusia mengetahui keagungan dan kemuliaan Allah yang tidak dimiliki oleh semua Recommend you to read the next question and answer, Namely Asmaul husna merupakan bagian dari materi kelas X dalam aspek .... with very accurate answers. Click to See Answer What is Site? CD Dhafi Quiz Is an online learning educational site to provide assistance and insight to students who are in the learning stage. they will be able to easily find answers to questions at strive to publish Encyclopedia quizzes that are useful for students. All facilities here are 100% Free. Hopefully, Our site can be very useful for you. Thank you for visiting. Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions MCQ Easily at with Accurate Answer. >> Tujuan penyebutan nama-nama Allah melalui Asmaul Husna adalah... This is a List of Available Answers Options agar Allah menjadi satu-satunya yang paling sempurna agar Allah dapat berbuat sesuai kehendak-Nya agar manusia mengetahui keagungan dan kemuliaan Allah yang tidak dimiliki oleh semua makhluk-Nyaagar manusia memiliki rasa takut pada nama-nama-Nya The best answer is C. agar manusia mengetahui keagungan dan kemuliaan Allah yang tidak dimiliki oleh semua makhluk-Nya. Reported from teachers around the world. The correct answer to ❝Tujuan penyebutan nama-nama Allah melalui Asmaul Husna adalah...❞ question is C. agar manusia mengetahui keagungan dan kemuliaan Allah yang tidak dimiliki oleh semua Recommend you to read the next question and answer, Namely Selain mengimani dalam hati dan mengucapkan dengan lisan, peneladanan asmaul husna dapat dilakukan dengan ... with very accurate answers. Click Here to See Answer Dhafi Quiz Is an online learning educational site to provide assistance and insight to students who are in the learning stage. they will be able to easily find answers to questions at strive to publish Encyclopedia quizzes that are useful for students. All facilities here are 100% Free. Hopefully, Our site can be very useful for you. Thank you for visiting. Soal Apa pentingnya mengetahui Asmaul Husna ? Jawab Alhamdulillah. Mengenal Asmaul Husna memiliki urgensi yang besar, sebagai berikut 1. Mengenal Allah melalui nama dan sifat-Nya merupakan ilmu yang paling mulia dan agung secara mutlak. Karena kemuliaan ilmu terkait dengan kemuliaan yang diketahui. Yang diketahui dalam masalah ini adalah Allah Ta'ala beserta nama-nama , sifat-sifat dan ..., Posts about manfaat mengenal asma’ul husna written by Abah Fajar. Home; Index Artikel; Free email ... Berilmu tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah adalah penjaga dari ketergelinciran, ... Dan juga keutamaan surah Al-Ikhlash yang mengandung penyebutan nama-nama dan sifat-sifat Allah ., Asmaul Husna atau Asma Allah Al Husna adalah 99 nama baik Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menunjukkan pula sifat-sifat Ketuhanan-Nya. Di mana dari sembilan puluh sembilan nama tersebut, menjadi bukti akan Kekuasaan dan Kebesaran-Nya. Yang mengukuhkan keesaan-Nya, sehingga menjadikan Allah sebagai Tuhan yang Menciptakan dunia dan segala isinya menurut kehendak-Nya., Asmaul husna secara bahasa berarti nama-nama yang baik atau bagus. Asmaul Allah Swt. merupakan nama-nama yang menunjukkan keagungan, keindahan, dan kemuliaan-Nya. Asma’ul husna berjumlah 99. Asmaul husna hanya dimiliki oleh Allah dan hanya Dia yang berhak untuk menyandangnya., Asmaul Husna merupakan nama-nama yang baik yang di miliki oleh Allah SWT. Secara harfiyah, pengertian Asmaul Husna merupakan " nama-nama yang baik". Asmaul Husna merujuk kepada nama-nama , gelar, sebutan, sekaligus sifat-sifat Allah SWT yang indah lagi baik. Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan sebutan Al- Asma-ul - Husna ., Asmaul Husna Nama Nama Allah – Sebagai seorang muslim yang beriman, mengetahui 99 nama-nama Allah merupakan sebuah keharusan. Sejumlah 99 nama Allah tersebut menunjukkan bukti, serta melambangkan jika hanya Allahlah tempat untuk meminta, serta hanya Allah tempat untuk kembali. Dengan membaca dan memahami, tentu kita semua bisa mendapatkan faedah dari bacaan yang kita …, Artinya “Dan Allah Swt. Memiliki asmaul husna , maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama -Nya yang naik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam menyebut nana-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan …, Dialah Allah , tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna nama-nama yang baik. Surah Taha [208] Mengingat hikmah dibalik baiknya membaca asmaul husna , secara tidak langsung dengan membaca, menghafal dan mengetahui arti dari setiap asmaul husna tersebut dapat meningkatkan keimanan., Asmaul husna berarti nama-nama yang baik yang dimiliki oleh Allah swt. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk mengetahui nama-nama Allah swt serta sifat-sifat yang dimilikinya. Olehnya itu kajian kali ini tentang Memahami Sifat-sifat Allah dalam Asmaul Husna …, 22/03/2019  Sifat Pengasih – misalnya – adalah baik. Ia dapat disandang olehmakhluk/manusia, tetapi karena asma al- husna nama-nama yang terbaik hanya milik Allah ,maka pastilah sifat kasih-Nya melebihi sifat kasih makhluk, baik dalam kapasitas kasih penyebutan nama-nаmа allаh melalui asmаul husna adalаh1. Pemelihаraаn kesehatan fisik dаn mental2. Menghilangkan bebаn mаterial dаn spiritual3. Membuat tidаk takut kepada musuh-musuh, bаik lаhir maupun bаtin4. Menghilangkan kegelisаhan dan kecemasаn hаti serta membuаtnya tenang5. Membuаt tidak takut kepadа penyаkit maupun kemаtian, sehingga dаpat menjalani hidup dengаn bаik6. Memperoleh keselamаtan dari аpi neraka dunia dаn аkhirat7. Membukа pintu-pintu rahmat аllah swttujuan penyebutan nаmа-namа allah melаlui asmaul husna аdаlah sebаgai mewujudkan syiаr-syiar islam dalаm kehidupаn asmаul husna, umat islam аkаn mengetahui dengаn lebih baik dan memаhami sifat-sifat kаsih sаyang dаn rahmat аllah swt terhadap mаkhluk-nyа yang selаlu diiringi dengan anugerаh dan islаm juga dapаt diaplikasikan melаlui suаra musik yаng bernuansa etnik khаs indonesia. Perpaduan musik etnik dengаn аsmaul husnа merupakan sаlah satu upayа untuk memperkenаlkan kembаli keharmonisan dаn ketenangan jiwa mаnusiа yang kerаp dilupakan oleh merekа yang terlena akаn hiruk pikuknyа dunia tаnpa akhir penyebutаn nama-nаma allah melаlui аsmaul husnа adalаh untuk mendekatkan diri kepadа аllah swtbаcaan surаt al-fatihah merupаkаn bagiаn yang penting dalаm shalat. Ummat muslimin diperintаhkаn untuk mengucapkаn kalimat “bismillаhirrahmaanirrаhiim” sebelum membаca dаn keistimewaаn bacaаn al-fatihah sаngаtlah besаr. Banyak hаdits yang menjelaskannyа, sаlah sаtu hadits yang diriwаyatkan oleh ibnu umar rаdhiyаllahu аnhu, rasulullah shаllallahu alаihi wа sallаm bersabdaإِذَا قَرَأَ الْعَبْدُ بِسْمِ اللnаma-nama аllаh yang terdаpat dalаm asmaul husna berаsаl dari аl-qur’an dan аs-sunnah. Berbeda dengan nаmа-namа allah dаlam ilmu fiqih, tafsir, dan lаinnyа. Jika boleh di cаtat, hanyа ada satu nаmа padа surat at-tаubah ayat 129 yаng termаsuk namа allah dаlam ilmu fiqih, yaitu al-hаkim. Sedаngkan sisаnya berasаl dari al-qur’an dаn nama аllah dalam аsmа ul husnaberdаsarkan pengertiаnnya, asmaul husnа аdalаh sebutan namа allah dengan kuаlitаs sifat muliа. Karena itu, mаka tidak heran jikа аsma ul husnа menempati kedudukan yаng sangat tinggi didalаm kedudukannyа adalah sebаgаi berikutArtinya Orang yang berdoa dengan asmaul husna maka telah meminta kebaikan seluruhnya, dan membuat pencegahan di antara dirinya dan keburukan seluruhnya. Jadi apabila engkau menyebut ar-Rahmân ar-Rahîm, maka kamu telah meminta rahmat, dan jika kamu menyebut al-Lathîf maka kamu telah meminta kelembutan, dan seterusnya.
- Apa pengertian Asmaul Husna? Umat Islam harus mengetahui hal tersebut. Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama penyebutan dan husna berarti baik atau indah. Asmaul Husna, berasal dari bahasa arab yang merupakan gabungan dari 2 kata yaitu al-Asma’ & al-Husna. Al- Asma’ merupakan bentuk jama’ dari ismun yang artinya adalah nama. Sedangkan al-Husna ialah bentuk mashdar dari al-Ahsan yang artinya baik, bagus atau indah. Asma'ul Husna merupakan nama-nama, gelar, sebutan Allah yang baik dan agung, sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah menjadi satu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah SWT. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda Baca Juga Catat! Enam Amalan Sunnah untuk Mendekatkan Diri dengan Allah SWT Saat Hari Raya Idul Adha “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan [ 99 ] Nama, siapa yang menghafal nya masuk surga. Bahwasanya Allah itu Maha Ganjil dan menyenangi kepada yang ganjil”. [HR. Ibnu Majah]. Asmaul Husna terdiri dari 99 nama Allah yang baik dan agung. Berikut ini adalah 99 asmaul husna beserta artinya 1. Ar Rahman = Yang Maha Pengasih 2. Ar Rahiim = Yang Maha Penyayang 3. Al Malik = Yang Maha Merajai/Memerintah Baca Juga Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Sebut Al-Qur'an Kalam Nabi Muhammad SAW Kalau Allah Berbahasa Arab, Susah Nanti... 4. Al Quddus = Yang Maha SuciTujuanpenyebutan nama-nama Allahmelalui Asmaul Husna adalah . Question from @Rizma3989 - Sekolah Menengah Pertama - Seni Register ; Sign In . Rizma3989 @Rizma3989. November 2019 1 11 Report. Tujuan penyebutan nama-nama Allah melalui Asmaul Husna adalah jenny662. Jawaban: agar kita hafal dan untuk mengenal nama nama allah yang indah dan Asmaul Husna – Asmaul Husna ialah nama-nama Allah yang ada dalam Al-Quran. Sejatinya Allah ialah Zat Yang Maha Agung dan maha segalanya. Bagi itu, nama-nama ini ialah sebagai cerminan kekuasaan dan kehormatan Allah yang tidak bakal ada tandingannya termasuk untuk manusia. Bagi itu, ada tidak sedikit sekali guna yang akan anda dapatkan andai kita menyimak Asmaul Husna lagipula disertai dengan pengahyatan yang tinggi pun ilmu pengetahuan yang memadai. Ada 99 asmaul husna yang menggambarkan dominasi Allah. Tentunya untuk orang-orang yang beriman, nama-nama ini ialah sebagai format kekuasaan Allah dan sebagai cerminan bahwa tidak bakal ada yang bisa menyayingi Allah. Di samping itu, untuk orang beriman nama-nama Allah ini bakal memperkuat keyakinannya untuk Allah. Pengertian Asmaul HusnaSejarah Diturunkan Ayat tentang Asmaul HusnaARTI ASMAUL HUSNAManfaat Asmaul HusnaDalil Dalil Nama Nama Asmaul HusnaTujuan mempelajari Asmaul Husna Arti secara Bahasa dan Istilah Kata asmaul husna berasal dari bahasa arab Al-Asmaau yang memiliki arti nama-nama, beberapa nama dan al-Husnaa yang berarti yang baik, yang indah. Sedang Menurut istilah, asmaul husna berarti nama-nama yang indah bagi Allah. Asmaul Husna hanya layak disandang oleh Allah SWT, sesuai kebesaran dan keagungan-Nya. Asmaul husna Allah bersifat sempurna, sedangkan nama-nama baik bagi manusia banyak memiliki kelemahan. Pengertian Istilah Asmaul Husna Pengertian Asmaul Husna adalah nama-nama Allah, gelar dan sebutan yang baik, agung dan indah yang kita diperintahkan untuk memohon kepadaNYA dengan menyebut nama-nama tersebut. Perintah berdoa dengan asmaul husna ini tertera dalam Surah Al A’raf ayat 180. pengertian asmaul husna“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka berdo’alah kepadaNya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang² yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama² Nya. Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” { Al-A’raaf 180 } Mayoritas kaum muslimin meyakini jumah asmaul husna ada 99 sembilan puluh sembilan. Namun, di luar itu ada yang menyebut 100, 200, bahkan bahkan nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad SAW. Perbedaan tentang jumlah ini bisa di cek di pengertian asmaul husna. Bagi yang meyakini asmaul husna berjumlah 99 biasa menjadikan gambar pada garis tangan sebagai bukti dalil penguat. Yakni ada huruf angka arab 18 di telapak tangan kanan dan 81 di telapak tangan kiri. Kalau dijumlah totalnya 99. Sejarah Diturunkan Ayat tentang Asmaul Husna Di dalam kitab asbabunnuzul diterangkan bahwa pada suatu hari Rasulullah melakukan shalat di Mekah dan berdoa dengan kata-kata “Ya Rahman, Ya Rahim”. kemudian Doa tersebut terdengar oleh sebagian kaum musyrikin. saat itu kamu musyrikin berkata, “Perhatikan orang yang murtad dari agamanya! dia melarang kita menyeru dua Tuhan, dan ia sendiri menyeru dua Tuhan”. Dari adanya ucapan tersebut, turunlah Surat Al-Isra110 قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا Katakanlah “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalat mu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”. Al-Isra110 Berdasarkan Surat Al-Isra110, kaum musyrikin mengira bahwa Rasulullah, menyebut nama Allah dan Ar-Rahman karena sepengetahuan mereka di daerah Yamamah ada orang yang mempunyai nama Rahman. Dengan turunnya al-Isra ayat 110, hal tersebut mematahkan dugaan mereka kaum musyrikin. kemudian Pada ayat lain, Allah SWT berfirman وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. Al-A’raf180. Ayat diatas mengajarkan kepada kita agar menyebut nama Allah SWT dengan nama kebesaranNya, yakni dengan asmaul husna. Asmaul Husna ARTI ASMAUL HUSNA No. Nama Arab Indonesia Allah الله Allah 1 Ar Rahman الرحمن Yang Maha Pengasih 2 Ar Rahiim الرحيم Yang Maha Penyayang 3 Al Malik الملك Yang Maha Merajai 4 Al Quddus القدوس Yang Maha Suci 5 As Salaam السلام Yang Maha Memberi Kesejahteraan 6 Al Mu`min المؤمن Yang Maha Memberi Keamanan 7 Al Muhaimin المهيمن Yang Maha Mengatur 8 Al `Aziiz العزيز Yang Maha Perkasa 9 Al Jabbar الجبار Yang Memiliki Mutlak Kegagahan 10 Al Mutakabbir المتكبر Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran 11 Al Khaliq الخالق Yang Maha Pencipta 12 Al Baari` البارئ Yang Maha Melepaskan Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan 13 Al Mushawwir المصور Yang Maha Membentuk Rupa 14 Al Ghaffaar الغفار Yang Maha Pengampun 15 Al Qahhaar القهار Yang Maha Memaksa 16 Al Wahhaab الوهاب Yang Maha Pemberi Karunia 17 Ar Razzaaq الرزاق Yang Maha Pemberi Rezeki 18 Al Fattaah الفتاح Yang Maha Pembuka Rahmat 19 Al `Aliim العليم Yang Maha Mengetahui Memiliki Ilmu 20 Al Qaabidh القابض Yang Maha Menyempitkan 21 Al Baasith الباسط Yang Maha Melapangkan 22 Al Khaafidh الخافض Yang Maha Merendahkan 23 Ar Raafi` الرافع Yang Maha Meninggikan 24 Al Mu`izz المعز Yang Maha Memuliakan 25 Al Mudzil المذل Yang Maha Menghinakan 26 Al Samii` السميع Yang Maha Mendengar 27 Al Bashiir البصير Yang Maha Melihat 28 Al Hakam الحكم Yang Maha Menetapkan 29 Al `Adl العدل Yang Maha Adil 30 Al Lathiif اللطيف Yang Maha Lembut 31 Al Khabiir الخبير Yang Maha Mengenal 32 Al Haliim الحليم Yang Maha Penyantun 33 Al `Azhiim العظيم Yang Maha Agung 34 Al Ghafuur الغفور Yang Maha Memberi Pengampunan 35 As Syakuur الشكور Yang Maha Pembalas Budi Menghargai 36 Al `Aliy العلى Yang Maha Tinggi 37 Al Kabiir الكبير Yang Maha Besar 38 Al Hafizh الحفيظ Yang Maha Memelihara 39 Al Muqiit المقيت Yang Maha Pemberi Kecukupan 40 Al Hasiib الحسيب Yang Maha Membuat Perhitungan 41 Al Jaliil الجليل Yang Maha Luhur 42 Al Kariim الكريم Yang Maha Pemurah 43 Ar Raqiib الرقيب Yang Maha Mengawasi 44 Al Mujiib المجيب Yang Maha Mengabulkan 45 Al Waasi` الواسع Yang Maha Luas 46 Al Hakiim الحكيم Yang Maha Maka Bijaksana 47 Al Waduud الودود Yang Maha Mengasihi 48 Al Majiid المجيد Yang Maha Mulia 49 Al Baa`its الباعث Yang Maha Membangkitkan 50 As Syahiid الشهيد Yang Maha Menyaksikan 51 Al Haqq الحق Yang Maha Benar 52 Al Wakiil الوكيل Yang Maha Memelihara 53 Al Qawiyyu القوى Yang Maha Kuat 54 Al Matiin المتين Yang Maha Kokoh 55 Al Waliyy الولى Yang Maha Melindungi 56 Al Hamiid الحميد Yang Maha Terpuji 57 Al Muhshii المحصى Yang Maha Mengalkulasi Menghitung Segala Sesuatu 58 Al Mubdi` المبدئ Yang Maha Memulai 59 Al Mu`iid المعيد Yang Maha Mengembalikan Kehidupan 60 Al Muhyii المحيى Yang Maha Menghidupkan 61 Al Mumiitu المميت Yang Maha Mematikan 62 Al Hayyu الحي Yang Maha Hidup 63 Al Qayyuum القيوم Yang Maha Mandiri 64 Al Waajid الواجد Yang Maha Penemu 65 Al Maajid الماجد Yang Maha Mulia 66 Al Wahid الواحد Yang Maha Tunggal 67 Al Ahad الاحد Yang Maha Esa 68 As Shamad الصمد Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta 69 Al Qaadir القادر Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan 70 Al Muqtadir المقتدر Yang Maha Berkuasa 71 Al Muqaddim المقدم Yang Maha Mendahulukan 72 Al Mu`akkhir المؤخر Yang Maha Mengakhirkan 73 Al Awwal الأول Yang Maha Awal 74 Al Aakhir الأخر Yang Maha Akhir 75 Az Zhaahir الظاهر Yang Maha Nyata 76 Al Baathin الباطن Yang Maha Ghaib 77 Al Waali الوالي Yang Maha Memerintah 78 Al Muta`aalii المتعالي Yang Maha Tinggi 79 Al Barru البر Yang Maha Penderma Maha Pemberi Kebajikan 80 At Tawwaab التواب Yang Maha Penerima Tobat 81 Al Muntaqim المنتقم Yang Maha Pemberi Balasan 82 Al Afuww العفو Yang Maha Pemaaf 83 Ar Ra`uuf الرؤوف Yang Maha Pengasuh 84 Malikul Mulk مالك الملك Yang Maha Penguasa Kerajaan 85 Dzul Jalaali Wal Ikraam ذو الجلال و الإكرام Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan 86 Al Muqsith المقسط Yang Maha Pemberi Keadilan 87 Al Jamii` الجامع Yang Maha Mengumpulkan 88 Al Ghaniyy الغنى Yang Maha Kaya 89 Al Mughnii المغنى Yang Maha Pemberi Kekayaan 90 Al Maani المانع Yang Maha Mencegah 91 Ad Dhaar الضار Yang Maha Penimpa Kemudharatan 92 An Nafii` النافع Yang Maha Memberi Manfaat 93 An Nuur النور Yang Maha Bercahaya Menerangi, Memberi Cahaya 94 Al Haadii الهادئ Yang Maha Pemberi Petunjuk 95 Al Badii’ البديع Yang Maha Pencipta Yang Tiada Bandingannya 96 Al Baaqii الباقي Yang Maha Kekal 97 Al Waarits الوارث Yang Maha Pewaris 98 Ar Rasyiid الرشيد Yang Maha Pandai 99 As Shabuur الصبور Yang Maha Sabar Manfaat Asmaul Husna Membuka Pintu Rezeki Allah maha kaya, Allahlah yang menyerahkan rezeki guna kita. rezeki yang anda terima telah ditakdirkan oleh Allah cocok dengan apa yang saya dan anda lakukan dan usahakan. Kita sebagai umat muslim dalam menggali rezeki ialah dengan bekerja dan seringkali dibantu dengan guna sholat dhuha. Namun ada teknik lain yang dapat membantu kamu mencari rezeki, yakni dengan menyimak Asmaul husna. Dalam asmaul husna ada sejumlah nama yang mengindikasikan bahwa Allah maha kaya, dan andai dibaca secara teratur niscaya pintu rezeki anda akan tersingkap yaitu al-mughni, al ghaniyyu, dan lainnya. Menyembuhkan penyakit Hampir seluruh orang andai sakit, bakal pergi ke dokter atau ,minum obat-obatan. Perlu kitan ketahui bahwa itu melulu perantara, penyembuh dan obat sesungguhnya ialah Allah. Allah akan menyerahkan kesembuhan seluruh penyakit baik jasmani maupun hati andai mereka berdoa dengan tulus pada Allah, dapat juga menyimak lantunan asmaul husna, sebab ada nama yang mengindikasikan bahwa Allah tersebut mempunyai sifat penyembuh, yakni ad-dhar, an-nafi’. Mendapat keselamatan Allahlah pelindung anda dari segala marabahaya, anda harus senantiasa meminta perlindungan supaya hidup anda ini selamat. Dengan menyimak asmaul husna terus menerus niscaya kamu akan senantiasa mendapat perlindungannya. Beberapa nama yang mempunyai makana perlindungan ialah al-mani’u, al-mughsitu, dan lainnya Mendapat ampunan Sebagai insan biasa anda tidak pernah luput dari dosa. Hampir tiap hari sengaja atau tidak, disadari atau tidak kita melakukan dosa baik kecil, maupun besar. Dengan begitu anda wajib guna meminta ampun untuk allah. Dengan menyimak asmaul husna secara teratur insyaallah dosa-dosa yang pernah anda lakukan akan dimaafkan oleh Allah, laksana dalam di antara namaNya yakni al-affuwu maha memberi ampunan. Memperoleh kemudahan Dalam hidup ini tentu kita pernah mendapat cobaan dan rintangan dalam proses kita menjangkau tujuan hidup. Namun dengan kendala tersebut anda harus tetap optimis bisa melewatinya. Dengan meminta untuk allah melewati membaca asmaul husna secara ikhlas dan sarat pengharapan niscaya Allah akan menyerahkan kemudahan untuk setiap masalah anda. Hal ini terbukti dengan adanya sejumlah nama Allah yang mempunyai makna sebagai pemberi fasilitas dan kelapangan, diantaranya al-barru, al-muqtadir. Memperoleh keturunan Bagai kamu yang belum mempunyai keturunan ketika ini, tetaplah optimis dan senantiasa berdoa dan meminta untuk Allah, di antara caranya ialah dengan menyimak dan melaksanakan asmaul husna. Dari sejumlah nama yang dipunyai Allah terdapat satu nama yang mempunyai makna Allah akan menyerahkan keturunan untuk hambanya yakni al wahidu. Menumbuhkan rasa percaya diri Bagai kamu yang merasa tidak cukup percaya diri dengan keterampilan yang kamu miliki atau kamu yang mempunyai anak yang tidak cukup percaya diri. Ada teknik ampuh yang dapat digunakan untuk menanggulangi masalah ini, memang kita dapat membawa diri anda ke psikiater atau psikolog dan motivator tetapi hasilnya belum pasti memuaskan. Cara yang tepat ialah meminta dan berdoa pada Allah dengan menyinggung nama-nama indahnya. Karena Allah mempunyai nama yang bermakna memberikan kepercayaan pada diri seorang muslim, yakni al- wajidu. Mengendalikan nafsu Kita sebagai insan dibekali akal dan nafsu oleh Allah, bila berkata tentang nafsu maka lebih ingin membawa ke hal-hal negatif. Maka ada teknik ampuh guna tetap dapat mengendalikan nafsu anda dengan teknik membaca dan melantunkan asmaul husna. Ada sejumlah asma yang bila anda baca terus menerus akan dapat mengontrol hawa nafsu kita, antara beda al-mumit, al-muhshi. Menjaga keharmonisan lokasi tinggal tangga Pasti semua lokasi tinggal tangga mengharapkan sakinah, mawaddah, warrahmah. Ada satu teknik yang bisa kamu lakukan guna tetap mengawal keharmonisan dalam lokasi tinggal tnagga anda, yakni dengan melantunkan nama-nama estetis yang dipunyai Allah, di antara nama yang baik guna keharmonisan lokasi tinggal tangga anda ialah al wadud. Mencerdaskan otak Asmaul husna adalahsalah satu nutrisi yang baik untuk otak kita, baik dalam mengawal kesehatan otak, menyeimbangkan benak kanan dan kiri dan lainnya. Di samping makan-makanan sehat dan merealisasikan pola hidup sehat, kamu juga dapat menerapkan teknik yang satu ini, yakni melantunkan asmaul husna. Karena dalam 99 namaNya ada sejumlah nama yang berkata tentang kepintaran dan kepintaran, antara beda al hakim, al alliyu, al-ilmu. Terhindar dari sifat lupa Lupa ialah hal yang wajar untuk manusia, bahkan terdapat istilah yang berbunyi manusia ialah tempatnya lupa. Namun kita dapat mencegah tak sempat hinggap pada diri kita. Manfaat menyimak asmaul husna secara kontinyu maka anda akan terhindar dari yang namanya lupa, urusan ini diperlihatkan dengan adanya nama Allah yang bermakna mengawal kita dari sifat lupa, yakni ar-rahman. Mendekatkan diri pada Allah Tujuan hidup anda di dunia ini tak beda dan tak bukan ialah senantiasa beribadah untuk Allah dan mendekatkan diri kepadaNya. Ada di antara ibadah yang dapat mendekatkan anda dengan Allah, salah satunya ialah membaca dan mengetahui asmaul husna, nama-nama estetis yang dipunyai allah. Menjadi muslim yang sejati Belum sempurna andai kita belum tahu dan mengerti dominasi Allah. Adanya asmaul husna menolong kita guna sennatiasa mengetahui dan memahami tanda-tanda dominasi Allah. Dengan menyimak dan mengetahui asmaul husna maka anda kan semakin memahami tentang apa destinasi hidup anda sebnarnya dan anda akan menjadi muslim yang sebenar-benarnya tidak saja di KTP saja. Memperkuat persatuan dan kesatuan Allah sudah mengajarkan saling berkasih sayang untuk sesama. Dengan asmaNya yang berbunyi ar-rahim, atau maha penyayang. Dengan mengetahui sifat penyayang ini, anda akan saling menyayangi dan mengayomi antar sesama dan saling bantu menolong saat ada yang membutuhkan. Dengan begini persatuan dan kesatuan, anda akan menemukan makna kenyamanan di hidup ini. Memperkuat keimanan seorang hamba dengan senantiasa menyimak dan mengetahui nama-nama yang dipunyai oleh Allah, anda senantiasa semakin yakin bahwa memang tiada Tuhan di samping Allah, dan semua kebajikan berasal dariNya, serta patutnya kita melulu meminta untuk Allah. Dengan begini keimanan yang anda miliki bakal sempurna tanpa keraguan sedikitpun. Dalil Dalil Nama Nama Asmaul Husna 1. Allah اللهُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى “Dialah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Dia mempunyai al asmaa’ul-husnaa nama-nama yang baik” [QS. Thaha 8]. 2. Al-Adhiim الْعَظِيمُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ “Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” [QS. Al-Baqarah 255]. 3. Al-Afuwwu الْعَفُوُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَإِنَّ اللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ “Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun” [QS. Al-Mujaadilah 2]. 4. Al-Aliim الْعَلِيمُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ خَلَقَهُنَّ الْعَزِيزُ الْعَلِيمُ “Dan sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka akan menjawab “Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui” [QS. Az-Zukhruf 9]. رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ “Sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” [QS. Ad-Dukhaan 6]. 5. Al-Aliy الْعَلِيُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ “Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar” [QS. Luqmaan 30]. وَلا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ عِنْدَهُ إِلا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ حَتَّى إِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ “Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?” Mereka menjawab “Perkataan yang benar”, dan Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar” [QS. Saba’ 23]. 6. Al-Aziiz الْعَزِيزُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا صَالِحًا وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَمِنْ خِزْيِ يَوْمِئِذٍ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ “Maka tatkala datang adzab Kami, Kami selamatkan Shaalih beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan Kami selamatkan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa” [QS. Huud 66]. لِلَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ مَثَلُ السَّوْءِ وَلِلَّهِ الْمَثَلُ الأعْلَى وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ “Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk; dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” [QS. An-Nahl 60]. 7. Al-A’laa الأعْلَى Dalilnya adalah firman Allah ta’ala سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأعْلَى “Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi” [QS. Al-A’laa 1]. إِلا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الأعْلَى “Tetapi dia memberikan itu semata-mata karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi” [QS. Al-Lail 20]. 8. Al-Ahad الْأَحَدُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ “Katakanlah “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa” [QS. Al-Ikhlaash 1]. Juga hadits عَنْ بُرَيْدَةَ الْأَسْلَمِيِّ، قَالَ سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَدْعُو وَهُوَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، قَالَ فَقَالَ ” وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى ” Dari Buraidah Al-Aslamiy, ia berkata Nabi shallallaahu alaihi wa sallam pernah mendengar seorang laki-laki mengucapkan dalam doanya Allaahumma innii as-aluka bi-annii asyhadu annaka antallahu laa ilaha illaa anta, al-ahadush-shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad wa lam yakun lahuu kufuwan ahad Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan bersaksi sesungguhnya Engkau adalah Allah, tidak ada tuhan yang berhak diibadahi melainkan Engkau. Yang Maha Esa, Yang Tidak membutuhkan sesuatu akan tetapi segala sesuatu membutuhkan-Mu. Tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak ada seorang pun yang menyamai-Mu”. Lalu Nabi shallallaahu alaihi wa sallam bersabda “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Sungguh, ia telah memohon kepada Allah dengan nama-Nya yang paling agung, yang apabila Ia dimohon doa dengannya, pasti Ia kabulkan. Dan apabila Ia diminta dengannya, pasti Ia berikan” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 3475, Abu Daawud no. 1493, Ibnu Maajah no. 3857, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan At-Tirmidziy 3/432]. 9. Al-Akram الأكْرَمُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah” [Al-Alaq 3]. 10. Al-Awwal الأوَّلُ 11. Al-Aakhir الآخِرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala هُوَ الأوَّلُ وَالآخِرُ “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin” [QS. Al-Hadiid 3]. 12. Al-Baari’ الْبَارِئُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ “Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan” [QS. Al-Hasyr 24]. 13. Al-Baasith الْبَاسِطُ Dalilnya adalah sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمُسَعِّرُ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ الرَّزَّاقُ، وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ أَلْقَى رَبِّي، وَلَيْسَ أَحَدٌ مِنْكُمْ، يَطْلُبُنِي بِمَظْلِمَةٍ فِي دَمٍ، وَلَا مَالٍ “Sesungguhnya Allah-lah yang membuat ketetapan harga. Ia adalah Al-Qaabidl Maha menahan/menyempitkan rizki, Al-Baasith Maha membentangkan/meluaskan rizki, Ar-Razzaaq Maha menganugerahkan rizki. Dan sesungguhnya aku berharap menjumpai Rabbku dalam keadaan tiada seorangpun yang menuntut kepadaku di hadapan Allah karena suatu kedhaliman yang aku lakukan dalam perkara darah maupun harta” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1314, Abu Daawud no. 3451, Ibnu Maajah mo. 2200, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan At-Tirmidziy 2/60]. 14. Al-Baathin الْبَاطِنُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ “Yang Dhaahir dan Yang Batin” [QS. Al-Hadiid 3]. 15. Al-Barr الْبَرُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ “Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah Yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang” [QS. Ath-Thuur 28]. 16. Al-Bashiir الْبَصِيرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala إِنَّ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آَيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا هُمْ بِبَالِغِيهِ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ “Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah keinginan akan kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” [QS. Al-Mukmin 56]. لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat” [QS. Asy-Syuuraa 11]. 17. Adh-Dhaahir الظَّاهِرُ Dalilnya adalah QS. Al-Hadiid ayat 3 yang telah disebut sebelumnya. Selain itu juga hadits tentang doa Nabi shallallaahu alaihi wa sallam saat hendak tidur ….اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ…… “…..Ya Allah, Engkau adalah Al-Awwal, tidak ada sesuatu pun yang mendahului-Mu. Engkau adalah Al-Aakhir, tidak ada sesuatu pun setelah-Mu. Engkau adalah Adh-Dhaahir, maka tidak ada sesuatu di atas-Mu. Engkau adalah Al-Baathin, tidak ada sesuatu yang lebih dekat dari-Mu…..” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2713]. 18. Dzul-Jalaali wal-Ikraam ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلالِ وَالإكْرَامِ “Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kebesaran dan karunia” [QS. Ar-Rahmaan 78]. Juga hadits Tsaubaan radliyallaahu anhu, ia berkata كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنْصَرِفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ اللَّهَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ “Adalah Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam apabila beliau hendak beranjak dari shalatnya, beliau beristighfar kepada Allah tiga kali, kemudian membaca Allahumma antas-salaam wa minkas-salaam tabaarakta yaa dzal-jalaali wal-ikraam” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 300,dan ia berkata “Hadits ini hasan shahih”]. 19. Al-Fattaah الْفَتَّاحُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ “Katakanlah “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui” [QS. Saba’ 26]. 20. Al-Ghaalib الْغَالِبُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ “Dan Allah Yang Berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya” [QS. Yuusuf 21]. 21. Al-Ghaffaar الْغَفَّارُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang benar” [QS. Thaha 82]. Juga hadits عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَضَوَّرَ مِنَ اللَّيْلِ، قَالَ ” لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ ” Dari Aaisyah, ia berkata Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam apabila terbangun di waktu malam dari tidurnya mengucapkan “Laa ilaha illallaah, al-waahidul-qahhaar, rabbus-samaawaati wal-ardli wa maa baina humaa al-aziizul-ghaffaar tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, Yang Maha Tunggal lagi Maha Kuasa. Rabb langit-langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya. Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 5530, An-Nasaa’iy dalam Amalul-Yaum wal-Lailah no. 863, Al-Haakim 1/540, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Arna’uth dalam Takhriij Shahiih Ibni Hibbaan 12/340]. 22. Al-Ghafuur الْغَفُورُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ “Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [QS. Yuunus 107]. الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” [QS. Al-Mulk 2]. 23. Al-Ghaniy الْغَنِيُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ “Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji” [QS. Al-Hajj 64]. لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ “Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji” [QS. Luqmaan 26]. 24. Al-Haadiy الْهَادِيُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا “Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong” [QS. Al-Furqaan 31]. 25. Al-Haafidh الْحَافِظُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala فَاللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ “Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang” [QS. Yuusuf 64]. 26. Al-Haasib الْحَاسِبُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ “Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan” [QS. Al-Anbiyaa 47]. 27. Al-Hafiidh الْحَفِيظُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala إِنَّ رَبِّي عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ “Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu” [QS. Huud 57]. وَرَبُّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ “Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu” [QS. Saba’ 21]. 28. Al-Hakam الْحَكَمُ Dalilnya adalah sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَكَمُ وَإِلَيْهِ الْحُكْمُ “Sesungguhnya Allah adalah Al-Hakam, dan kepada-Nya lah dikembalikan semua hukum” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 4955, An-Nasaa’iy no. 5387, Al-Bukhaariy dalam Al-Adabul-Mufrad no. 811, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan Abi Daawud, 3/216]. 29. Al-Hakiim الْحَكِيمُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَنِي بِهِمْ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ “Ya’qub berkata “Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan yang buruk itu. Maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku. Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” [QS. Yuusuf 83]. سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ “Bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” [QS. Ash-Shaff 1]. 30. Al-Haliim الْحَلِيمُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ “Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun” [QS. Al-Baqarah 235]. Juga hadits عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو عِنْدَ الْكَرْبِ، يَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ Dari Ibnu Abbaas radliyallaahu anhumaa, ia berkata Saat Nabi shallallaahu alaihi wa sallam mengalami kesedihan, beliau membaca Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb langit dan bumi, serta rabb Arsy yang mulia” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6345 dan Muslim no. 2730]. 31. Al-Hamiid الْحَمِيدُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala الر كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ “Alif, laam raa. Ini adalah Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, yaitu menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji” [QS. Ibraahiim 1]. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji” [QS. Faathir 15]. 32. Al-Haqq الْحَقُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala فَذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمُ الْحَقُّ فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلا الضَّلالُ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ “Maka Dzat yang demikian itulah Allah Tuhan kamu Yang Hak; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan dari kebenaran?” [QS. Yuunus 6]. ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ “Kuasa Allah yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan Yang Hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar” [QS. Al-Hajj 62]. 33. Al-Hasiib الْحَسِيْبُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيبًا “Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas atas persaksian itu” [QS. An-Nisaa’ 6]. 34. Al-Hayy الْحَيُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ “Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya” [QS. Al-Baqarah 255]. وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ “Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup Kekal Yang tidak mati” [QS. Al-Furqaan 58]. 35. Al-Hayiy الْحَيِيُّ Dalilnya adalah sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ “Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Pemurah. Ia malu bila seorang lelaki mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Dia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 3556, Abu Daawud no. 1488, Ibnu Maajah no. 3865, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Abi Daawud 1/409]. 36. Al-Jabbaar الْجَبَّارُ Dalilnya adalah QS. Al-Hasyr 23 dan sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam تَكُونُ الْأَرْضُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً يَتَكَفَّؤُهَا الْجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِي السَّفَرِ “Bumi pada hari kiamat akan menjadi satu adonan kue dan dibalikkan oleh Al-Jabbaar dengan tangan-Nya sebagaimana seseorang di antara kalian membalikkan adonan kuenya di saat melakukan safar” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6520 dan Muslim no. 2792]. 37. Al-Jamiil الْجَمِيلُ Dalilnya adalah sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ “Sesungguhnya Allah itu adalah Al-Jamiil, sehingga mencintai keindahan” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 91]. 38. Al-Kaafiy الْكَافِيُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ “Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya” [QS. Az-Zumar 36]. 39. Al-Kabiir الْكَبِيرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala ذَلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ “Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja yang disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan, maka putusan sekarang ini adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar” [QS. Al-Mukmin 12]. 40. Al-Kariim الْكَرِيمُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala أَيُّهَا الإنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ “Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu berbuat durhaka terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” [QS. Al-Infithaar 6]. 41. Al-Khaaliq الْخَالِقُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ “Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu” [QS. Az-Zumar 62]. Juga QS. Al-Hasyr 24. 42. Al-Khabiir الْخَبِيرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ “Dia mengetahui yang gaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui” [QS. Al-An’aam 73]. فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِ قَالَتْ مَنْ أَنْبَأَكَ هَذَا قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيمُ الْخَبِيرُ “Maka tatkala Muhammad memberitahukan pembicaraan antara Hafshah dan Aisyah lalu Hafshah bertanya “Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab “Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” [QS. At-Tahriim 3]. 43. Al-Khallaaq الْخَلاَّقُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala إِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْخَلاَّقُ الْعَلِيمُ “Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui” [QS. Al-Hijr 86]. 44. Al-Lathiif اللَّطِيفُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala لا تُدْرِكُهُ الأبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui” [Al-An’aam 103]. أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ “Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui yang kamu lahirkan dan rahasiakan; dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?” [QS. Al-Mulk 14]. 45. Al-Majiid الْمَجِيدُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ رَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ “Para malaikat itu berkata “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? Itu adalah rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah” [QS. Huud 73]. 46. Al-Maliik الْمَلِيكُ 47. Al-Muqtadir الْمُقْتَدِرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ “Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa” [QS. Al-Qamar 55]. 48. Al-Malik الْمَلِكُ 49. Al-Mu’min الْمُؤْمِنُ 50. Al-Muhaimin الْمُهَيْمِنُ 51. Al-Mutakabbir الْمُتَكَبِّرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ “Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan” [QS. Al-Hasyr 23]. 52. Al-Mannaan الْمَنَّانُ Dalilnya adalah doa Nabi shallallaahu alaihi wa sallam اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ إِنِّي أَسْأَلُكَ “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan bersaksi bahwa bagi-Mu segala pujian, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkaulah Al-Mannaan yang Maha Mengaruniai nikmat, yang menciptakan langit dan bumi tanpa ada penciptaan seperti itu sebelumnya. Wahai Pemilik Keagungan dan Kemuliaan, wahai Yang Maha Hidup, wahai yang Maha Mengurus segala sesuatu, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu” [Diriwayatkan oleh An-Nasaa’iy no. 1300; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan An-Nasaa’iy 1/416]. 53. Al-Matiin الْمَتِينُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ “Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Maha Kokoh” [QS. Adz-Dzaariyaat 58]. Juga hadits عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ أَقْرَأَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي أَنَا الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ Dari Ibnu Mas’uud, ia berkata “Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam membacakan kepadaku firman Allah Sesungguhnya Aku adalah Maha Pemberi Rizki, yang Mempunyai Kekuatan lagi Maha Kokoh” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 2940, Abu Daawud no. 3993, An-Nasaa’iy no. 547, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan At-Tirmidziy 3/173]. 54. Al-Maulaa الْمَوْلَى Dalilnya adalah firman Allah ta’ala فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ “Maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong” [QS. Al-Hajj 78]. 55. Al-Mu’akhkhir الْمُؤَخِّرُ Dalilnya adalah doa Nabi shallallaahu alaihi wa sallam setelah usai shalat اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ “Ya Allah ampunilah dosaku yang lalu dan akan datang, yang tersembunyi dan yang terang-terangan, serta dosa lain yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkau Yang mendahulukan dan Yang mengakhirkan. Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Engkau” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 1509, Ibnu Khuzaimah no. 723 & 743, Ibnu Hibbaan no. 1966 & 2025, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan Abi Daawud 1/413]. 56. Al-Mu’thiy الْمُعْطِي Dalilnya adalah sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَاللَّهُ الْمُعْطِي وَأَنَا الْقَاسِمُ “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Ia akan memberinya kepahaman dalam agama, dan Allah Yang memberi sedangkan akulah yang membagi…” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 3116]. 57. Al-Mubiin الْمُبِينُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ “Bahwa Allah lah Yang Benar, lagi Yang menjelaskan segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya” [QS. An-Nuur 25]. 58. Al-Muhiith الْمُحِيطُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطًا “Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah pengetahuan Allah Maha Meliputi segala sesuatu” [QS. An-Nisaa’ 126]. 59. Al-Mujiib الْمُجِيبُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ “Sesungguhnya Tuhanku amat dekat rahmat-Nya lagi memperkenankan doa hamba-Nya” [QS. Huud 61]. 60. Al-Muqaddim الْمُقَدِّمُ Dalilnya adalah doa Nabi shallallaahu alaihi wa sallam saat tahajjud …..اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَوْ لَا إِلَهَ غَيْرُكَ “…….Ya Allah hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku kembali, dengan hujjah-Mu aku bertikai, kepada-Mu aku memohon putusan hukuman. Ampunilah dosaku yang lalu dan akan datang, yang tersembunyi dan yang terang-terangan. Engkau Yang mendahulukan dan Yang mengakhirkan. Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Engkau” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 1120 & 6317]. 61. Al-Muqiit الْمُقِيتُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقِيتًا “Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” [QS. An-Nisaa’ 85]. 62. Al-Mushawwir الْمُصَوِّرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى “Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik” [QS. Al-Hasyr 24]. 63. Al-Musta’aan الْمُسْتَعَانُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala قَالَ رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّ وَرَبُّنَا الرَّحْمَنُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ “Muhammad berkata “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Yang dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu katakan” [QS. Al-Anbiyaa’ 112]. فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ “Maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku. Dan Allah sajalah Yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan” [QS. Yuusuf 18]. 64. Al-Muta’aaliy الْمُتَعَالِيُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ “Yang mengetahui semua yang gaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi” [QS. Ar-Ra’d 9]. 65. An-Naashir النَّاصِرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala بَلِ اللَّهُ مَوْلاكُمْ وَهُوَ خَيْرُ النَّاصِرِينَ “Tetapi ikutilah Allah, Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik Penolong” [QS. Al-An’aam 150]. 66. An-Nashiir النَّصِيرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَوْلاكُمْ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ “Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong” [QS. Al-Anfaal 40]. 67. Al-Qaabidl الْقَابِضُ Dalilnya adalah sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمُسَعِّرُ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ الرَّزَّاقُ “Sesungguhnya Allah-lah yang membuat ketetapan harga. Ia adalah Al-Qaabidl Maha menahan/menyempitkan rizki, Al-Baasith Maha membentangkan/meluaskan rizki, Ar-Razzaaq Maha menganugerahkan rizki….” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1314, Abu Daawud no. 3451, Ibnu Maajah mo. 2200, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan At-Tirmidziy 2/60]. 68. Al-Qaadir الْقَادِرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ “Lalu Kami tentukan bentuknya, maka Kami-lah sebaik-baik Yang menentukan” [QS. Al-Mursalaat 23]. 69. Al-Qaahir الْقَاهِرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ “Dan Dialah Yang Berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui” [QS. Al-An’aam 18]. 70. Al-Qadiir الْقَدِيرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا “Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan orang lain, maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa” [QS. An-Nisaa’ 149]. 71. Al-Qahhaar الْقَهَّارُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala سُبْحَانَهُ هُوَ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ “Maha Suci Allah. Dia-lah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan” [QS. Az-Zumar 4]. 72. Al-Qariib الْقَرِيبُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ “Bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku” [Al-Baqarah 186]. 73. Al-Qawiy الْقَوِيُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ “Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa” [QS. Asy-Syuuraa 19]. 74. Al-Qayyuum الْقَيُّومُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ “Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya” [QS. Aali Imraan 2]. وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا “Dan tunduklah semua muka dengan berendah diri kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus makhluk-Nya. Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kedhaliman” [QS. Thaha 111]. 75. Al-Qudduus الْقُدُّوسُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ “Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” [QS. Al-Jum’ah 1]. Juga dalam dzikir setelah shalat witir sebagaimana hadits Ubay bin Ka’b radliyallaahu anhu أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوتِرُ بِثَلَاثِ رَكَعَاتٍ، كَانَ يَقْرَأُ فِي الْأُولَى بِ سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَفِي الثَّانِيَةِ بِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَفِي الثَّالِثَةِ بِ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَيَقْنُتُ قَبْلَ الرُّكُوعِ، فَإِذَا فَرَغَ قَالَ عِنْدَ فَرَاغِهِ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ يُطِيلُ فِي آخِرِهِنَّ “Bahwasannya Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam biasa shalat witir tiga raka’at. Pada raka’at pertama beliau membaca sabbihisma Rabbikal-A’laa’ QS. Al-A’laa, pada raka’at kedua beliau membaca qul yaa ayyuhal-kaafiruun’ QS. Al-Kaafiruun, dan pada raka’at ketiga beliau membaca qul huwallaahu ahad’ QS. Al-Ikhlaash. Beliau melakukan qunut sebelum rukuk. Apabila beliau telah selesai dari shalatnya membaca subhaanal-malikil-qudduus Maha Suci Allah Dzat Yang Merajai lagi Suci dari Kekurangan sebanyak tiga kali dan memanjangkan di bagian akhirnya” [Diriwayatkan oleh Diriwayatkan oleh An-Nasaa’iy no. 1699 & 1701 & 1729, Abu Daawud no. 1430, Ahmad 5/123 35/80, dan yang lainnya’ dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan An-Nasaa’iy 1/547-548]. 76. Ar-Rabb الرَّبُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ “Negerimu adalah negeri yang baik dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun” [QS. Saba’ 15]. Juga sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam فَأَمَّا الرُّكُوعُ، فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ وَأَمَّا السُّجُودُ، فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ “Ketika rukuk, maka agungkanlah Ar-Rabb azza wa jalla. Adapun ketika sujud, perbanyaklah berdoa, karena doa kalian berpeluang untuk dikabulkan” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 479]. رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ “Keridlaan Rabb tergantung keridlaan orang tua, dan kemurkaan Rabb tergantung kemurkaan orang tua” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1899, Al-Haakim 4/151 & 152, Ibnu Hibbaan no. 429, Al-Baghawiy no. 3423-3424, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Silsilah Ash-Shahiihah no. 516]. 77. Ar-Rafiiq الرَّفِيقُ Dalilnya adalah sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ “Sesungguhnya Allah adalah Ar-Rafiiq, yang mencintai kelembutan dalam segala perkara” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6927 dan Muslim no. 2593]. 78. Ar-Rahiim الرَّحِيْمُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala فَتَلَقَّى آَدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Baqarah 37]. وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Baqarah 168]. 79. Ar-Rahmaan الرَّحْمَانُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Faatihah 1]. الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى “Yaitu Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas Arsy” [QS. Thaha 4]. 80. Ar-Raqiib الرَّقِيبُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ “Maka setelah Engkau wafatkan angkat aku, Engkau-lah Yang mengawasi mereka” [QS. Al-Maaidah 117]. وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ رَقِيبًا “Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” [QS. Al-Ahzaab 52]. 81. Ar-Rauuf الرَّءُوفُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ رَحِيمٌ “Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka” [QS. At-Taubah 117]. 82. Ar-Razzaaq الرَّزَّاقُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ “Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Maha Kokoh” [QS. Adz-Dzaariyaat 58]. 83. As-Salaam السَّلامُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ “Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera” [QS. Al-Hasyr 23]. 84. As-Samii’ السَّمِيعُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ “Dan ingatlah, ketika Ibrahim meninggikan membina dasar-dasar Baitullah bersama Ismaail seraya berdoa “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami amalan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” [QS. Al-Baqarah 127]. فَإِنْ آَمَنُوا بِمِثْلِ مَا آَمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ “Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan dengan kamu. Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” [QS. Al-Baqarah 137]. 85. As-Sayyid السَّيِّدُ Dalilnya adalah hadits عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ الشِّخِّيرٍ قَالَ انْطَلَقْتُ فِي وَفْدِ بَنِي عَامِرٍ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَا أَنْتَ سَيِّدُنَا، فَقَالَ السَّيِّدُ اللَّهُ، قُلْنَا وَأَفْضَلُنَا فَضْلًا وَأَعْظَمُنَا طَوْلًا، فَقَالَ قُولُوا بِقَوْلِكُمْ أَوْ بَعْضِ قَوْلِكُمْ، وَلَا يَسْتَجْرِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ Dari Abdullah bin Asy-Syikhkhiir, ia berkata Aku pernah pergi dalam rombongan delegasi Bani Aamir kepada Rasulullah shalallaahu alaihi wa sallam. Lalu kami mengatakan “Engkau adalah sayyid kami”. Maka Nabi shallallaahu alaihi wa sallam bersabda “As-Sayyid adalah Allah”. Kami berkata “Engkau adalah orang yang paling mulia dan agung di antara kami”. Beliau shallallaahu alaihi wa sallam bersabda “Katakanlah dengan ucapan kalian atau sebagian ucapan kalian, akan tetapi janganlah setan menggelincirkan kalian” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 4806, An-Nasaa’iy dalam Al-Kubraa 9/102-103 no. 10003-10005, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan Abi Daawud 3/181]. 86. As-Sittiir السِّتِّيرُ Dalilnya adalah sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَيِيٌّ سِتِّيرٌ يُحِبُّ الْحَيَاءَ وَالسَّتْرَ، فَإِذَا اغْتَسَلَ أَحَدُكُمْ، فَلْيَسْتَتِرْ “Sesungguhnya Allah azza wa jalla Maha pemalu dan Maha menutupi. Ia mencintai sifat malu dan sifat menutupi, maka bila seseorang dari kalian mandi hendaklah dia menutup diri” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 4012, An-Nasaa’iy no. 406-407, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Abi Daawud 2/497]. 87. As-Subbuuh السُّبُّوحُ Dalilnya adalah hadits عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ وَسُجُودِه سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ، رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ Dari Aaisyah Bahwasannya Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam mengucapkan dalam rukuk dan sujudnya Subbuuhun Qudduusun Rabbul-malaaikati war-ruuh Mahasuci, Maha Qudduus, Rabb para malaikat dan ruh” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 487]. 88. Ash-Shaadiq الصَّادِقُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَعَلَى الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا كُلَّ ذِي ظُفُرٍ وَمِنَ الْبَقَرِ وَالْغَنَمِ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ شُحُومَهُمَا إِلا مَا حَمَلَتْ ظُهُورُهُمَا أَوِ الْحَوَايَا أَوْ مَا اخْتَلَطَ بِعَظْمٍ ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِبَغْيِهِمْ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ “Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku; dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar” [QS. Al-An’aam 146]. 89. Ash-Shamad الصَّمَدُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala اللَّهُ الصَّمَدُ “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu” [Al-Ikhlaash 2]. 90. Asy-Syaafiy الشَّافِيُّ Dalilnya adalah doa Nabi shallallaahu alaihi wa sallam kepada orang yang sakit أَذْهِبْ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ، اشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا “Hilangkanlah penyakit wahai Rabb sekalian manusia, dan berilah kesembuhan, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, dengan kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit yang lain” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5675 & 5743 dan Muslim no. 2191]. 91. Asy-Syaakir الشَّاكِرُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا “Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui” [QS. An-Nisaa’ 147]. 92. Asy-Syahiid الشَّهِيدُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ “Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu” [QS. Al-Buruuj 9]. 93. Asy-Syakuur الشَّكُورُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri” [QS. Faathir 30]. 94. At-Tawwaab التَّوَّابُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ “Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang?” [QS. At-Taubah 104]. ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوبُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ “Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam tobatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [QS. At-Taubah 118]. 95. Ath-Thayyib الطَّيِّبُ Dalilnya adalah sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا “Wahal sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu adalah Thayyib, Ia tidak menerima kecuali yang baik” [Diriwayatkan oleh Muslim 1015, At-Tirmidziy no. 2989, dan yang lainnya]. 96. Al-Waahid الْوَاحِدُ Dalilnya adalah perkataan Yuusuf alaihis-salaam dalam firman Allah ta’ala يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَأَرْبَابٌ مُتَفَرِّقُونَ خَيْرٌ أَمِ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ “Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?” [QS. Yusuuf 39]. يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ “yaitu hari ketika mereka keluar dari kubur; tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. Lalu Allah berfirman “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan” [QS. Al-Mukmin 16]. 97. Al-Waarits الْوَارِثُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَإِنَّا لَنَحْنُ نُحْيِي وَنُمِيتُ وَنَحْنُ الْوَارِثُونَ “Dan sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami pulalah yang mewarisi” [QS. Al-Hijr 23]. 98. Al-Waasi’ الْوَاسِعُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ “Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui” [QS. Al-Baqarah 247]. 99. Al-Waduud الْوَدُودُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ “Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih” [QS. Al-Buruuj 14]. 100. Al-Wahhaab الْوَهَّابُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ “Mereka berdoa “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi karunia” [QS. Aali Imraan 8]. 101. Al-Wakiil الْوَكِيلُ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلا “Dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung” [QS. An-Nisaa’ 81]. 102. Al-Waliy الْوَلِيُّ Dalilnya adalah firman Allah ta’ala وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji” [QS. Asy-Syuuraa 28]. 103. Al-Witr الْوِتْرُ Dalilnya adalah hadits عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رِوَايَةً قَالَ ” لِلَّهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ اسْمًا، مِائَةٌ إِلَّا وَاحِدًا لَا يَحْفَظُهَا أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَهُوَ وَتْرٌ يُحِبُّ الْوَتْرَ ” Dari Abu Hurairah secara periwayatan dari Nabi, berkata “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Tidaklah ada yang menghapalnya kecuali ia akan masuk surga. Dan Ia Allah adalah Al-Witr dan Ia menyukai al-witir yang ganjil” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6410]. Wallaahu a’lam. Tujuan mempelajari Asmaul Husna Mengenali Allah dengan lebih sempurna sepertimana Allah memperkenalkan diriNya kepada kita yakni bukan sahaja Allah Yang Maha Perkasa, tetapi Allah juga bersifat Ar rahman, Ar Rahim, As Syakur dan sebagainya seboleh2nya kesemua 99 nama2 Allah itu difahami dengan sebenar2nya. Benar Allah Maha dahsyat siksaNya tetapi DIA Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dengan memahami asmaulhusna kita dpt mengenali Allah melalui sifat2Nya dengan tidak melihat daripada satu aspek sahaja seperti Allah Maha Membalas dan sebagainya. Allah mencipta kita serba kekurangan dan kelemahan, jadi mungkin sesekali kita terlanggar larangan, tetapi kita tak boleh berputus asa sebab Allah telah menawarkan kpd kita keampunan. Sabda Nabi SAW Sesungguhnya Allah memiliki 99 asma’, sesiapa saja yang memelihara nama2 itu dia akan masuk syurga” HR Bukhari dan Muslim. Yang dimaksudkan “memelihara” itu ialah bukan setakat menghafal, membaca bahkan satu lagi inti ajaran agama hakikat beragama ialah berusaha bersungguh2 untuk berakhlak dengan sifat2 Allah Bertakhalluk atau meneladani. Yakni kita hendaklah sedaya upaya kita meneladani 99 sifat2 Allah itu, contoh jika Allah itu Maha Pengasih; kitapun hendaklah pandai menunjukkan rasa kasih sayang kita kepada semua makhluk ciptaan Allah. Jika Allah as-Syakur; kita hendaklah berusaha untuk membalas setiap kebaikan orang kepada kita. Semakin banyak sifat2 Allah kita contohi atau kita serap ke dalam diri kita, dalam kehidupan kita, semakin dekatlah kita dengan Allah. Ini bukan bermakna kita nak bersifat dengan sifat ZAT Allah. Mana mungkin! kita manusia yang Allah ciptakan nak bersifat seperti sifat zat Allah tapi kita kena meneladani sifat2 seperti contoh yang disebutkan tadi. Nabi kita digelar Al-Quran berjalan dan Allah juga mengiktiraf bahawa Nabi kita mempunyai akhlak yang agung, kerana apa? kerana baginda telah berakhlak dengan sifat2 Allah. Dengan memahami asmaul husna kita dapat mengEsakan Allah daripada sudut tauhid Uluhiyah, Tauhid asma wa sifatullah dan Tauhid Rububiyah Allah. Tauhid Uluhiyah ialah tauhid yang diyakini bahawa setiap amalan kita ibadah dilakukan hanya kerana Allah, untuk Allah dan bagi Allah SEMATA2 KERANA ALLAH. Wajib ditujukan hanya kepada Allah kerana DIA sahaja yang berhak menerima peribadatan hambaNya. Tauhid asma wa sifatullah – Mesti meyakini hanya Allah sahaja yang mempunyai sifat2 asmaul husna, Ertinya mengesakan Allah dengan sifat-sifat atau nama-namaNya yang mulia contoh; jika Allah Maha Mengetahui, maksudnya hanya Allah satu-satunya yang mengetahui. Tidak ada selainNya yang mengetahui. Dengan ini dapat mengelakkan kita melakukan syirik dan tidak melakukan perkara2 yang membatalkan iman. Manakala Tauhid Rububiyah kita kena yakin bahawa Allah yang menjadi penyebab setiap kejadian. Adanya kita dan makhluk lain dan segala kejadian langit bumi dan isinya Allah yang menciptaNya. Jika Allah tiada, tiadalah segala2nya. Jadi jangan percaya apabila ada orang mengatakan bahawa jika buat sesuatu tidak ikut tarikh2 tertentu akan dapat akibat tak baik dan banyak lagi contoh yang seumpanya. Asmaulhusna; bukan sebarang nama. Asma berasal dp perkataan ismun, makna asalnya TINGGI, jadi nama2 ini ialah sifat2 Allah penuh dengan kemuliaan, ketinggian dan keagungan. Nama yang Allah berikan menunjukkan hakikat nama tersebut, contoh Langit Allah bagi nama SAMA’ bermaksud tinggi. Hati pula Allah bagi nama Qalbun yang bermaksud berbolak-balik. Nama2 makhluk ciptaan Allah, Allah ajarkan kpd nabi Adam as dalam surah al-Baqarah “Dan Dia telah mengajarkan Nabi Adam, akan segala nama benda-benda dan gunanya, kemudian ditunjukkannya kepada malaikat lalu Dia berfirman Terangkanlah kepadaKu nama benda-benda ini semuanya jika kamu golongan yang benar”. Al-Baqarah [2] 31 Di sini Allah ajarkan kepada Nabi Adam as bukan setakat ini air, ini langit, tapi Allah ajar apa kandungan air, bila dipanaskan 100 darjah Celcius air mendidih dan macam2 pengetahuan sains sunnatullah. Jika tidak bagaimana Allah nak jadikan Nabi Adam as sebagai khlifah di muka bumi. Asmaul husna ini Allah perkenalkan kepada kita melalui ayat2 al-Quran. Dengan mengetahui asmaul husna dapatlah kita menggunakan wasilah asmaul husna ini ketika berdoa “Dan Allah mempunyai nama-nama yang baik yang mulia, maka serulah dan berdoalah kepadaNya dengan menyebut nama-nama itu dan pulaukanlah orang-orang yang berpaling dari kebenaran dalam masa menggunakan nama-namaNya. Mereka akan mendapat balasan mengenai apa yang mereka telah kerjakan”. Al-A’araf [7] 180 Bila kita berdoa menggunakan asmaul husna sebagai wasilah kita kena seru nama2 yang sesuai denga hajat kita. selepas menyeru nama2 asmaul husna ini kenalah berdoa sesuai dengan tujuan kita menyeru namaNya.
Tujuan Penyebutan Nama Nama Allah Melalui Asmaul Husna Adalah from Lebih Dekat Asmaul HusnaBagi umat Muslim, Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang paling indah dan mulia. Sebagai umat Muslim, kita seharusnya mengenal Asmaul Husna dengan baik. Asmaul Husna terdiri dari 99 nama-nama Allah yang memiliki arti dan makna yang mendalam. Setiap nama Allah dalam Asmaul Husna memiliki kelebihan dan keutamaan Penyebutan Nama-Nama Allah Melalui Asmaul HusnaPenyebutan nama-nama Allah melalui Asmaul Husna memiliki tujuan utama untuk mengenal Allah lebih dekat lagi. Dalam setiap nama Allah dalam Asmaul Husna, terdapat kebesaran, kekuasaan, dan keindahan yang hanya dimiliki oleh Allah. Penyebutan nama-nama Allah melalui Asmaul Husna mengajarkan kita untuk selalu mengingat Allah dan menyebut nama-Nya dalam setiap Hati dan JiwaPenyebutan nama-nama Allah melalui Asmaul Husna juga memiliki manfaat untuk menyembuhkan hati dan jiwa. Setiap nama Allah dalam Asmaul Husna memiliki pengaruh yang positif untuk hati dan jiwa. Contohnya, penyebutan nama Allah Al-Muhaymin yang memiliki arti sebagai pengatur dan pelindung, dapat memberikan ketenangan dan keamanan dalam hati dan jiwa Keimanan dan KetaqwaanPenyebutan nama-nama Allah melalui Asmaul Husna juga dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah. Dalam setiap nama Allah dalam Asmaul Husna, terdapat kebesaran, kekuasaan, dan keindahan yang hanya dimiliki oleh Allah. Dengan mengenal dan menyebut nama-Nya, kita akan semakin mengagungkan dan menghormati Allah sebagai Tuhan yang Maha dari Dosa dan KesalahanPenyebutan nama-nama Allah melalui Asmaul Husna juga dapat menjauhkan kita dari dosa dan kesalahan. Dalam setiap nama Allah dalam Asmaul Husna, terdapat keutamaan dan sifat-sifat yang baik. Dengan mengenal dan menyebut nama-Nya, kita akan semakin memahami sifat-sifat yang baik dan berusaha untuk menghindari sifat-sifat yang Hubungan dengan SesamaPenyebutan nama-nama Allah melalui Asmaul Husna juga dapat mengharmoniskan hubungan kita dengan sesama. Dalam setiap nama Allah dalam Asmaul Husna, terdapat sifat-sifat yang baik seperti kasih sayang, kebijaksanaan, dan kebaikan hati. Dengan mengenal dan menyebut nama-Nya, kita akan semakin memahami sifat-sifat yang baik dan berusaha untuk mengaplikasikannya dalam hubungan kita dengan nama-nama Allah melalui Asmaul Husna memiliki banyak manfaat dan tujuan. Melalui Asmaul Husna, kita dapat mengenal Allah lebih dekat lagi, menyembuhkan hati dan jiwa, menambah keimanan dan ketaqwaan, menjauhkan dari dosa dan kesalahan, serta mengharmoniskan hubungan dengan sesama. Sebagai umat Muslim, mari kita selalu mengenal, menghormati, dan menyebut nama-Nya dalam setiap kesempatan.
AsmaulHusna adalah nama Allah yang terbaik. Beli Produk Jelaskan Pengertian Mengenal Allah Swt Melalui Asmaul Husna Berkualitas Dengan Harga Murah dari Berbagai Pelapak di Indonesia. Sebanyak 99 nama atau disebut dengan al-Asmāul husnā yaitu nama-nama yang baik dan indah. Antara lain terdapat di dalam Quran surah Ghafir ayat 62 Fatir ayat 3Asmaul husna berasal dari kata bahasa arab yakni Al-Asmaa yang berarti nama-nama. Ada beberapa nama Allah SWT dengan tambahan al-Husna yang bermakna baik atau indah. Sedangkan menurut istilah, asmaul husna bermakna nama-nama yang indah bagi Allah SWT. Asmaul Husna hanya layak dimiliki oleh Allah SWT atas kebesaran dan keagungan-Nya. Asmaul husna memiliki sifat yang sempurna, sedangkan nama-nama baik bagi manusia terdapat banyak kelemahan. Di dalam kitab asbabunnuzul dijelaskan tentang turunnya nama-nama Allah, yakni ketika Rasulullah melakukan shalat di Mekah dan berdoa dengan mengucapkan, "Ya Rahman, Ya Rahim". Kemudian ucapan Rasulullah saat menyebut Asmaul Husna tersebut didengar sebagian kaum musyrik dan mereka berkata, "Perhatikan orang yang murtad dari agamanya, dia melarang kita menyeru dua Tuhan dan ia sendiri menyeru dua Tuhan." Atas kejadian tersebut maka turunlah Surat Al-Isra110 yang berbunyi قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا ArtinyaKatakanlah "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". Berdasarkan surat tersebut, kaum musyrikin mengira bahwa Rasulullah SAW menyebut nama Allah dan Ar-Rahman karena pengetahuan mereka sebatas memahami bahwa di daerah Yamamah ada orang yang bernama Rahman. Dengan turunnya ayat tersebut, secara langsung mematahkan dugaan kaum musyrikin. Selanjutnya, Allah SWT berfirman وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ Artinya "Hanya milik Allah Asmaul Husna maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan". Al-A’raf180. Berikut keajaiban nama Allah SWT dalam 99 Asmaul Husna Ar Rahman Yang Maha Pengasih Ar Rahiim Yang Maha Penyayang Al Malik Yang Maha Merajai Al Quddus Yang Maha Suci As Salaam Yang Maha Memberi Kesejahteraan Al Mu'min Yang Maha Memberi Keamanan Al Muhaimin Yang Maha Mengatur Al 'Aziiz Yang Maha Perkasa Al Jabbar Yang Memiliki Kegagahan Al Mutakabbir Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran Al Khalik Yang Maha Pencipta Al Baari' Yang Maha Melepaskan Al Mushawwir Yang Maha Membentuk Rupa Al Ghaffaar Yang Maha Pengampun Al Qahhaar Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu Al Wahhaab Yang Maha Pemberi Karunia Ar Razzaaq Yang Maha Pemberi Rezeki Al Fattaah Yang Maha Pembuka Rahmat Al 'Aliim Yang Maha Mengetahui Al Qaabidh Yang Maha Menyempitkan Al Baasith Yang Maha Melapangkan Al Khaafidh Yang Maha Merendahkan Ar Raafi' Yang Maha Meninggikan Al Mu'izz Yang Maha Memuliakan Al Mudzil Yang Maha Menghinakan Al Samii' Yang Maha Mendengar Al Bashiir Yang Maha Melihat Al Hakam Yang Maha Menetapkan Al 'Adl Yang Maha Adil Al Lathiif Yang Maha Lembut Al Khabiir Yang Maha Mengenal Al Haliim Yang Maha Penyantun Al 'Azhiim Yang Maha Agung Al Ghafuur Yang Maha Memberi Pengampunan As Syakuur Yang Maha Pembalas Budi Al 'Aliy Yang Maha Tinggi Al Kabiir Yang Maha Besar Al Hafizh Yang Maha Memelihara Al Muqiit Yang Maha Pemberi Kecukupan Al Hasiib Yang Maha Membuat Perhitungan Al Jaliil Yang Maha Luhur Al Kariim Yang Maha Pemurah Ar Raqiib Yang Maha Mengawasi Al Mujiib Yang Maha Mengabulkan Al Waasi' Yang Maha Luas Al Hakim Yang Maha Bijaksana Al Waduud Yang Maha Mengasihi Al Majiid Yang Maha Mulia Al Baa'its Yang Maha Membangkitkan As Syahiid Yang Maha Menyaksikan Al Haqq Yang Maha Benar Al Wakiil Yang Maha Memelihara Al Qawiyyu Yang Maha Kuat Al Matiin Yang Maha Kukuh Al Waliyy Yang Maha Melindungi Al Hamiid Yang Maha Terpuji Al Muhshii Yang Maha Mengalkulasi Al Mubdi' Yang Maha Memulai Al Mu'iid Yang Maha Mengembalikan Kehidupan Al Muhyii Yang Maha Menghidupkan Al Mumiitu Yang Maha Mematikan Al Hayyu Yang Maha Hidup Al Qayyuum Yang Maha Mandiri Al Waajid Yang Maha Penemu Al Maajid Yang Maha Mulia Al Wahid Yang Maha Tunggal Al Ahad Yang Maha Esa As Shamad Yang Maha Dibutuhkan Al Qaadir Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan Al Muqtadir Yang Maha Berkuasa Al Muqaddim Yang Maha Mendahulukan Al Mu'akkhir Yang Maha Mengakhirkan Al Awwal Yang Maha Awal Al Aakhir Yang Maha Akhir Az Zhaahir Yang Maha Nyata Al Baathin Yang Maha Ghaib Al Waali Yang Maha Memerintah Al Muta'aalii Yang Maha Tinggi Al Barru Yang Maha Penderma At Tawwaab Yang Maha Penerima Taubat Al Muntaqim Yang Maha Pemberi Balasan Al Afuww Yang Maha Pemaaf Ar Ra'uuf Yang Maha Pengasuh Malikul Mulk Yang Maha Penguasa Kerajaan Dzul Jalaali WalIkraam Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan Al Muqsith Yang Maha Pemberi Keadilan Al Jamii' Yang Maha Mengumpulkan Al Ghaniyy Yang Maha Kaya Al Mughnii Yang Maha Pemberi Kekayaan Al Maani Yang Maha Mencegah Ad Dhaar Yang Maha Penimpa Kemudharatan An Nafii' Yang Maha Memberi Manfaat An Nuur Yang Maha Bercahaya Al Haadii Yang Maha Pemberi Petunjuk Badii' Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya Al Baaqii Yang Maha Kekal Al Waarits Yang Maha Pewaris Ar Rasyiid Yang Maha Pandai As Shabuur Yang Maha Sabar
AsmaulHusna al-Qawiy, al-Qayyum, al-Muhyi, al-Mumit, dan al-Baʿits, dapat membuat karya berupa poster al-Qawiy, al-Qayyum, al-Muhyi, al-Mumit, dan albaʿits beserta artinya secara berkelompok sehingga membiasakan sikap mandiri dan bertanggung jawab. 5.1.1 Meyakini bukti bahwa Allah Swt memiliki asma'ul husna al-Mumit dengan benar. (A3) Al-asmaa-al-husna atau asmaul husna adalah nama-nama Allah yang baik, para ulama menetapkan jumlah-nya 99 buah ASMAUL HUSNA adalahnama-nama yang dikenakan kepada Allah ﷻ secara langsung atau tidak langsung dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Asmaul Husnaa artinya nama-nama terbaik atau terindah. الأسماء/ Asmaa– artinya nama/ penyebutan. Dan الحسنى/ Al-Husnaa artinya baik atau indah. Jadi asmaul husna adalah nama, gelar, pujian, pemuliaan atribut kesempurnaan dan keagungan Allah. Penyebutan atau penulisan yang lebih tepat adalah الأسماء الحسنى/ Al-asmaa- al-husnaa atau أسماء الله الحسنى/ Asmaa Allah al-Husnaa. Syeikh Wahbah Az-Zuhayli dalam Tafsir Al-Munir menjelaskan, Al-Asmaa merupakan bentuk jamak dari ism اسم, yaitu sesuatu yang menunjukkan pada sebuah dzat. Atau setiap lafal yang dibentuk untuk menunjukkan sebuah makna jika ia tidak bersifat musytaq pecahan dari kalimat lain. Kalau bersifat musytaq, ia adalah sifat. Al-Husna merupakan bentuk muannats dari al-ahsan الأحسن. Artinya, yang terbaik. Dengan demikian, al asmaa- al-husna adalah nama-nama Allah yang baik. Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia terbitan IAIN Syarif Hidayatullah disebutkan bahwa para ulama menetapkan jumlah Al Asmaa- Al-Husna ada 99 buah. Penetapan itu mereka dasarkan pada sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Sebagian besar dari 99 nama itu adalah nama-nama yang dikenakan kepada Allah secara langsung dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Sebagian lagi dirumuskan dari perbuatan’ Allah yang diuraikan dalam Al-Quran. Jadi al asmaa- al-husna memberikan gambaran tentang banyak aspek kesempurnaan hakikat sifat dan perbuatan Allah. Dalam Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka menjelaskan, “Nama adalah perkataan yang menunjukkan sesuatu dzat atau menunjukkan dzat dan sifat. Allah mempunyai nama-nama dan semua nama itu adalah nama yang baik. Serulah Dia dengan nama-namaNya yang semuanya baik itu.” Ibnu Katsir menjelaskan, Al Asmaaul Husnaa tidak hanya terbatas 99 nama. Dari Abdullah Ibnu Mas’ud ra, dari Rasulullah ﷺ telah bersabda “Tidak sekali-kali seseorang tertimpa kesusahan, tidak pula kesedihan, lalu ia mengucapkan doa berikut” “مَا أَصَابَ أَحَدًا قَطُّ هَمٌّ وَلَا حُزْنٌ فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكِ، ابْنُ أَمَتِكِ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَعْلَمْتَهُ أَحَدًا مَنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي، إِلَّا أَذْهَبَ اللَّهُ هَمَّهُ وَحُزْنَهُ وَأَبْدَلَهُ مَكَانَهُ فَرَحًا”. فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَفَلَا نَتَعَلَّمُهَا؟ فَقَالَ “بَلَى، يَنْبَغِي لِكُلٍّ مِنْ سَمِعَهَا أَنْ يَتَعَلَّمَهَا”. “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambamu, anak hamba, dan amat hamba perempuan-Mu, ubun-ubun rohku berada di dalam genggaman kekuasaan-Mu, aku berada di dalam keputusan-Mu, keadilan belakalah yang Engkau tetapkan atas diriku. Aku memohonkan kepada Engkau dengan menyebut semua nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan dengannya diri-Mu, atau yang Engkau turunkan di dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau Engkau menyimpannya di dalam ilmu gaib di sisi-Mu, jadikanlah Al-Qur’an yang agung sebagai penghibur kalbuku,-cahaya dadaku, pelenyap dukaku, dan penghapus kesusahanku,” melainkan Allah menghapuskan darinya kesedihan dan kesusahannya, dan menggantikannya dengan kegembiraan. Ketika ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?” Rasulullah ﷺ menjawab Benar, dianjurkan bagi setiap orang yang mendengarnya asmaul husna mempelajarinya.” Nama Allah Allah ﷻ sendiri yang menamakan diri-Nya dan itu termaktub dalam kitab-kitab-Nya atau melalui lisan RosulNya. Allah ﷻ memuji diriNya sendiri dalam القرآن yang Mulia. ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ “Dialah Allah, tidak ada ilaah yang berhak disembah melainkan Dia. Dia mempunyai ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ/ Al Asmaa Al-Husna nama-nama yang baik.” QSThoha 8 Dalam القرآن/ Al-Quran istilah Asmaul Husnaa disebut empat kali. Yaitu dalam وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ “Hanya milik Allah ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ/ Al Asmaa Al Husnaa, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa Al-Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” QS Al-A’raf 180 قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا “Katakanlah Serulah Allah atau serulah ٱلرَّحْمَٰنَ/ Ar-Rohmaan.” QS Al-Isra’110 Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al Asmaa Al Husnaa. Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam sholatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu’. هُوَ ٱللَّهُ ٱلْخَٰلِقُ ٱلْبَارِئُ ٱلْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ “Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Al Asmaa Al Husnaa. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” QS Al-Hasyr 24 اَللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ؕ لَـهُ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰى “Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik.” QS Thoha 8. Asmaul Husna dalam hadits إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا ، مِائَةً إِلا وَاحِدَةً ، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ “Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” HR. Bukhorii, Muslim, dan Ahmad, Keterangan Syekh Abdul Aziz bin Baz mengenai makna hadits Makna dari menjaga’ adalah dengan menghafalnya, merenungkan maknanya, dan mengamalkan kandungan maknanya… mengingat adanya kebaikan yang banyak dan ilmu yang bermanfaat dalam mengamalkan kandungan makna asmaul husna tersebut. Karena mengamalkannya merupakan sebab kebaikan bagi hati, kesempurnaan takut kepada Allah ﷻ dan menunaikan hak-Nya. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ لِلَّهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ اسْمًا، مَنْ حَفِظَهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَإِنَّ اللهَ وِتْرٌ، يُحِبُّ الْوِتْرَ» “Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi bersabda “Allah memiliki 99 nama, siapa yang menjaganya akan masuk surga. Allah itu ganjil esa, dan menyukai bilangan yang ganjil.” HR Al-Bukhari dan Muslim Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya, “Allah ﷻ memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Dan dia yang menghafal semuanya dengan iman akan masuk surga.” Menghitung sesuatu berarti mengetahuinya dengan keimanan penuh. Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, beberapa nama Allah ﷻ disembunyikan dari manusia. Ibnul Qoyim mengatakan dalam Syifa-ul Alil Hal. 472, Sabda Nabi ﷺ “Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama” tidaklah meniadakan bahwa Allah memiliki nama-nama yang lain. Sebagaimana ada orang mengatakan, “Fulan memiliki 100 budak untuk dijual dan 100 budak untuk pasukan perang.” Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama. Tidak sebagaimana pendapat Ibnu Hazm, yang beranggapan bahwa nama-nama Allah hanya terbatas 99 saja. Al-Qowaydul Mutsla, Hal. 13 – 14. Lebih dari nama Allah tercantum dalam doa جَوْشَنُ ٱلْكَبِير/ Jawsyan Al Kabiir. Dalam tasawuf dikenal istilah yang menyatakan bahwa 99 nama Allah menunjuk ke الاسْمُ لْأَعْظَم/ Al Ismu Al Azhom – Nama Yang Maha Agung dan Tertinggi. Nama Allah tidak terbatas dengan bilangan tertentu Berdasarkan sabda Nabi ﷺ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ “Aku meminta kepada-Mu dengan perantara semua nama-Mu, yang Engkau gunakan untuk menamakan diri-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang diantara makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam sebagai rahasia di sisi-Mu.” HR. Ahmad, Ibn Hibban, dan dishohihkan Syua’aib Al-Arnauth. Ibn Arobi 26 Juli 1165 – 16 November 1240 tidak menafsirkan nama-nama Allah sebagai sebutan belaka. Tetapi sebagai atribut aktual yang memisahkan alam semesta, baik dalam bentuk yang diciptakan maupun yang mungkin. Dengan nama nama ini, sifat-sifat ilahi diungkapkan agar manusia, yang potensi ilahinya tersembunyi, dapat belajar menjadi cerminan dari nama-nama tersebut. Namun, refleksi seperti itu terbatas; atribut ilahi tidak sama dengan esensi ilahi dari nama-nama. Nama Allah yang digunakan manusia Orang Arab sejak dulu terbiasa menggunakan nama Allah sebagai nama mereka. Tetapi nama Allah ditambahkan di depannya dengan kata عَبْدُ/ Abdul. Biasanya nama ini untuk laki-laki. Pencantuman kata Abdul ini untuk menghormati kesucian nama-nama Allah. Sedangkan manusia adalah makhluk yang terbatas dan hina. Dua bagian nama yang diawali dengan Abdul dapat ditulis secara terpisah seperti pada contoh sebelumnya atau digabungkan menjadi satu dalam bentuk transliterasi. Dalam kasus seperti itu, vokal yang ditranskripsikan setelah Abdu sering ditulis sebagai u ketika dua kata ditranskripsi menjadi satu misalnya, عَبْدُ لْرَّحْمَان/ Abdur Rohmaan, Abdul Aziz, Abdul Jabbar atau bahkan Abdullah عَبْدُ ٱللّٰه Hamba Allah’. Quran ayat 326 dikutip sebagai bukti terhadap keabsahan penggunaan nama-nama Ilahi untuk orang, dengan contoh Mālik ul-Mulk مَـٰلِكُ لْمُلْكُ Penguasa’ atau Pemilik semua Kedaulatan’ قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ “Katakanlah “Wahai Allah Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS Ali Imran 26 Keutamaan Asmaul Husnaa Secara umum, Asmaul Husnaa memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Mulai dari terkabulnya doa yang menggunakan Asmaul Husnaa hingga pahala surga bagi yang mengamalkannya. 1. Terkabulnya doa Syeikh Wahbah Az Zuhayli dalam kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan seorang hamba mesti berdoa kepada Allah dengan nama-nama-Nya dan tidak boleh menyeru Allah kecuali dengan nama-nama-Nya yang baik. Berdoa dengan menyebut Asmaul Husnaa baik secara keseluruhan atau sesuai dengan konteks doanya, Allah akan mengabulkan doa tersebut. وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا “Hanya milik Allah Asmaul Husnaa, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husnaa itu…” QS Al-A’raf 180 2. Sunnah mempelajarinya Dalam Tafsir Al-Qur-anil Azhim, Ibnu Katsir mengetengahkan hadits tentang doa dengan Asmaul Husnaa. Lalu seorang sahabat bertanya “Wahai Rosulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?” Rosulullah ﷺ lantas bersabda بَلَى يَنْبَغِى لِمَنْ سَمِعَهَا أَنْ يَتَعَلَّمَهَا Benar, dianjurkan bagi setiap orang yang mendengarnya asmaul husna mempelajarinya. HR. Ahmad 3. Masuk surga Siapa yang menghafal dan merenungi 99 Asmaul Husnaa, ia akan masuk surga. Sebagaimana sabda Rosulullah ﷺ إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمَا مِائَةً إِلاَّ وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghafalnya ia akan masuk surga.” HR. Bukhori dan Muslim Syaikh Wahbah Az Zuhaili kemudian menjelaskan, pengertian ah-shoohaa أحصاها adalah menghitung, menghafal dan merenungi maknanya.*/ Haryono dari berbagai sumberAda99 nama Allah yang masing-masingnya memiliki arti. Asmaul husna adalah nama-nama baik yang dimiliki Allah SWT.