Jikadulu aku selalu menggerutu ketika sakit, maka tidak untuk sekarang. Karena aku sudah tahu, itulah cara Allah menegur hamba-Nya.. Allah ingin tubuh ini beristirahat sejenak dari segala macam rutinitas yang membelenggu.. Yaa.. Allah memang memiliki cara yang unik dalam menyayangi setiap hamba-Nya. Dan aku suka itu.. 💕. 17-12-16 Ayu Mungil
PendahuluanCara Allah Subhanahu Wa Ta’ala Menegur Hamba-Nya1. Melalui Kitab Suci2. Melalui Ujian3. Melalui Orang Lain4. Melalui DosaKesimpulan Pendahuluan Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Pencipta dan Penguasa alam semesta. Dia menciptakan semua makhluk di dunia termasuk manusia. Sebagai hamba Allah, kita harus selalu merendahkan diri dan taat pada-Nya. Namun, seringkali kita melupakan janji kita untuk taat kepada-Nya. Bagaimana seharusnya Allah menegur hamba-Nya? 1. Melalui Kitab Suci Allah Subhanahu Wa Ta’ala menegur hamba-Nya melalui Kitab Suci – Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang memberikan petunjuk dan nasihat tentang cara hidup yang baik sebagai hamba Allah. Sebagai contoh, dalam Surat Al-Baqarah ayat 197, Allah mengingatkan kita untuk berbuat baik dalam ibadah haji. 2. Melalui Ujian Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga menegur hamba-Nya melalui ujian. Saat menghadapi ujian, kita harus merenungkan betapa mudahnya kita tersesat dari jalan-Nya. Kita harus mengambil pelajaran dari setiap ujian dan kembali merendahkan diri kepada-Nya. 3. Melalui Orang Lain Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga menegur hamba-Nya melalui orang-orang di sekitar kita. Kadang-kadang, orang yang kita cintai seperti keluarga, teman atau guru adalah suruhan Allah untuk mengingatkan kita kembali pada jalan yang benar. Kita harus berterima kasih karena perhatian mereka dan berusaha memperbaiki diri. 4. Melalui Dosa Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga menegur hamba-Nya melalui dosa. Ketika kita melakukan dosa, kita merasa bersalah dan merasa tidak tenang di dalam hati. Hal ini adalah teguran dari Allah agar kita kembali kepada-Nya dan memohon ampun atas dosa-dosa kita. Kesimpulan Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencintai hamba-Nya dan Dia ingin kita senantiasa berada di jalan-Nya. Ketika kita tersesat, Allah menegur kita agar kita kembali pada jalan-Nya. Cara Allah menegur hamba-Nya melalui Kitab Suci, ujian, orang lain, dan dosa. Kita harus selalu merenungkan kembali janji kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan berusaha menjadi hamba-Nya yang baik. Semoga kita selalu diberi hidayah dan kekuatan untuk senantiasa taat kepada-Nya.
Seolahingin menemani hamba-Nya yang sengaja membuka matanya untuk bertemu Rabbnya. Mengelus lembut hamba-Nya yang yang rela mengurangi waktu tidurnya, sembari berkata lirih, "Mohon ampunlah kepada-Ku, maka akan Aku ampuni kesalahanmu. Mintalah hanya kepada-Ku, maka akan Aku beri." Maka, siapa yang tidak sangat merugi ketika Allah ambil nikmat itu?

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 4w1oelq0x5WYxemlHwjnH0jh5WqaWV1g79-eXv3pN0-bDMnEbCvt1Q==

\n \n \n\ncara allah menegur hambanya

Setidaknyaada sembilan tanda Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang. Diantaranya 4 dinukil dari hadits dan 5 dari perkataan ulama salaf. 1. Tanda Allah Menghendaki Kebaikan pada Seseorang: Diberikan ujian يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ "Barangsiapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka Dia akan mengujinya." (HR.

loading...Teguran dari Allah Subhanahu wa taala merupakan atau dimaknai sebagai nasehat dari langit yang disampaikan kepada hamba-hambaNya, agar kembali berbuat baik atau kembali ke jalan yang lurus. Foto ilustrasi/istimewa Momen terbaik dalam kehidupan seorang muslim adalah pada saat Allah Subhanahu wa Ta'ala mulai menegur hamba-Nya. Mengapa demikian? Karena, teguran itu berarti bahwa Allah menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya. Seorang hamba yang berbuat salah kepada Allah, kemudian ditegur dari perbuatan salahnya Allah tunjukkan kesalahannya, agar hamba bertaubat dan kembali pada jalan kebenaran. Teguran ada beberapa arti. Bisa berupa sapaan, mencela, atau menasehati dan memperingatkan. Kalau arti teguran dari Allah, sudah jelas itu berarti ada nasehat dari langit yang disampaikan kepada hamba-Nya. Teguran juga merupakan peringatan dari Allah agar seorang hamba jangan makin jauh terjerumus dalam dosa, harus cepat kembali ke jalur taubat lalu hidup dalam ketaatan. Baca Juga Dari Anas bin Malik, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” HR. Tirmidzi. Menurut ustad dari kajian Manhaj Salaf Muhammad Abduh Tuasikal dalam kajiannya menyebutkan, jadi teguran dari Allah adalah tanda cinta dari-Nya. Dengan cara Dia memberikan ujian dan musibah. Jika bukan karena musibah atau ujian, tentulah akan banyak mata yang enggan menangis, hati yang enggan rendah hati, tangan yang enggan menengadah ke atas, bibir yang enggan Istighfar, kening yang enggan bersujud dan hidup yang terus hadis Anas bin Malik, beliaushallallahu alaihi wa sallambersabda “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” HR. Ibnu Majah.Terkadang perut yang lapar, dompet yang kosong, tubuh yang terbaring sakit, masalah yang menimpa, musibah yang datang, seringkali dapat memberi pelajaran bermakna dalam hidup kita yang lalai. Itulah cara Allah Ta'ala menegur hamba-Nya. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dan ujian yang berat dari segi kualitas dan kuantitas, dalam pandangan manusia. akan mendapat balasan pahala yang besar. Tanda Allah cinta dari Allah maka Dia akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang shalih- pada anaknya, “Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirmanاَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?". "Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." QS. Al-'Ankabut 2-3.Karena mungkin saat kita berada dalam kesenangan, kemudahan, kecukupan, kita seringkali lalai dari mengingat Allah. Sehingga Allah pun menegur kita dengan musibah atau kita berada di puncak kesenangan atau kebahagiaan, maka Allah menyapa kita dengan masalah, agar kita tidak melampui batas, tidak terlalu foya-foya, tidak lalai beribadah, tidak pamer dan kita dalam kondisi sehat, maka Allah menegur kita dengan sakit, agar kita bersyukur dengan nikmat sehat, banyak memohon kesembuhan kepada Allah, belajar bersabar, tidak mudah menyia-nyiakan waktu, agar lebih menjaga pola makan dan hidup kita dalam kemudahan, kenyamanan, kecukupan, maka Allah menegur kita dengan kesusahan, agar kita tidak merasa hebat, tidak berbangga diri, agar rendah hati, banyak bersyukur dan tidak bersikap kita sibuk mengejar dunia hingga lalai untuk beribadah, maka Allah menegur kita dengan kegagalan dan kehilangan, agar kita sadar jangan berambisi dengan dunia, bahwa harta hanya titipan, bahwa dunia hanya terkadang cara Allah menegur kita, agar kita tidak melampaui batas, agar kita tidak merasa hebat, agar kita banyak bersyukur, agar kita dapat merenung, tidak sombong dan kembali dengan ujian dan musibah menjadikan kita sadar bahwa kita ini lemah dan kita bukan siapa-siapa jika tanpa Allah. Tanpa teguran dari Allah Ta'ala Yang Maha Baik maka kita akan jadi sombong dan melakukan syariat. Baca Juga Wallahu'alam wid Allahmemuliakanmu dengan tiga cara. Pertama, menjadikanmu berdzikir kepada-Nya. Andai saja bukan karena karunia-Nya, tentu engkau tidak layak berdzikir kepada-Nya. Kedua, menjadikanmu dikenal orang sebab Dia menisbatkan dzikir tadi itu kepadamu. Ketiga, membuatmu disebut-sebut di sisi-Nya sehingga nikmat yang Dia berikan padamu menjadi home karakter terbaik hamba allah Tausyiah Kamis, 03 Juni 2021 - 0500 WIB Siapakah sebaik-baik laki-laki dan manusia terbaik? Rasulullah SAW menjelaskan ciri manusia terbaik dalam banyak riwayat hadis. Berikut pesan beliau. Hikmah Senin, 27 Februari 2023 - 1032 WIB Momen terbaik dalam kehidupan seorang muslin adalah pada saat Allah Subhanahu wa Taala mulai menegur hamba-Nya. Mengapa demikian? Karena, teguran itu berarti bahwa Allah menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya Muslimah Sabtu, 16 Januari 2021 - 1701 WIB Perintah Allah Taala dalam Al Quran telah banyak menyerukan kepada hamba-Nya agar menjadi pribadi yang bertakwa. Allah Taala telah memberikan banyak kunci dan jalan agar seorang muslim menjadi muttaqin orang yang bertakwa Tausyiah Selasa, 15 November 2022 - 2303 WIB Setiap manusia tak lepas dari dosa kesalahan. Berikut 10 cara Allah menghapus dosa hamba-Nya sehingga pada Hari Kiamat kelak hamba tersebut terhindar dari hukuman-Nya. Tausyiah Minggu, 12 Maret 2023 - 1807 WIB Ingin tahu siapa orang atau hamba pilihan Allah Subhanahu wa taala? Ternyata, orang pilihan tersebut adalah hamba yang melaksanakan salat subuh tepat waktu. Kenapa demikian? Tausyiah Senin, 17 April 2023 - 1335 WIB Saat Allah Subhanahu wa Taala mulai menegur hamba-Nya, itulah momen terbaik hamba. Teguran itu berarti bahwa Allah menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya. Tausyiah Minggu, 06 September 2020 - 1706 WIB Menjadi manusia yang mulia dan dicintai oleh Zat Yang Maha Pengasih tentu bukan perkara mudah. Banyak orang ingin mendapatkan predikat mulia di sisi Allah, tapi mereka lupa memperbaiki akhlaknya. Hikmah Kamis, 24 Mei 2018 - 1558 WIB Dalam satu hadis Nabi SAW, Beliau bersabda &ldquoApabila Allah mencintai seorang hamba maka Dia menyeru Jibril, sesungguhnya Allah mencintai Fulan maka cintailah ia. Maka Jibril pun mencintainya. Tausyiah Senin, 01 Februari 2021 - 1802 WIB Banyak rahasia yang terkandung di dalam Surah Al-Fatihah. Ketika membaca Surah Al-Fatihah kita harus meyakini bahwa kita sedang berdialog dengan Allah Azza wa Jalla. Hikmah Selasa, 02 Mei 2023 - 1733 WIB Kisah ini menjadi pelajaran besar bagi kita bahwa Allah selalu menutupi aib hamba-Nya selama hamba tersebut tidak menceritakannya kepada orang lain. Muslimah Jum'at, 16 Juli 2021 - 0910 WIB Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memberikan sebuah peringatan kepada umatnya tentang lima perbuatan yang menjadi sebab datangnya azab Allah di dunia. Apa saja yang menjadi penyebabnya? Tausyiah Jum'at, 18 November 2022 - 1048 WIB Ada satu nasihat indah disampaikan Nabi shollalohu alaihi wasallam kepada sahabat kecil beliau Abdullah bin Abbas. Jagalah hak Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Hikmah Senin, 19 September 2022 - 1716 WIB Kaum Anshar berasal dari Gassan keturunan Arab negeri Yaman dari Saba. Mereka tinggal di Yasrib atau Madinah setelah Saba runtuh akibat banjir besar yang menimpa negerinya. Tausyiah Kamis, 20 Agustus 2020 - 1823 WIB Suatu hari Sayidina Umar bin Khaththab radhiallahu anhu melawati seseorang yang sedang berdoa di sebuah pasar Ya Allah jadikanlah aku termasuk hamba-hamba-Mu yang sedikit. Muslimah Senin, 25 Januari 2021 - 0615 WIB Beriman atau iman kepada Allah Subhanahu wa Taala merupakan rukun iman yang pertama dalam Islam. Kedudukannya sangat tinggi, karena iman kepada Allah Taala ini adalah mempercayainya, meyakininya dengan sepenuh hati. Muslimah Selasa, 13 April 2021 - 0732 WIB Kadang-kadang tanpa sadar, banyak ucapan yang keluar dari mulut kita membuat orang tersinggung, atau bahkan tersakiti. Yang lebih mengkhawatirkan, ternyata ada ucapan terlontar ini justru sangat dibenci Allah. Muslimah Senin, 27 Desember 2021 - 1108 WIB Senang dan betah tinggal di dalam rumah, ternyata memiliki kebaikan dan anugerah luar biasa bagi seorang muslim. Rasulullah pernah menggambarkan betapa bahagianya orang seperti itu. Tausyiah Kamis, 11 Juni 2020 - 1512 WIB Tidaklah kebaikan-kebaikan didapatkan di dunia dan di akhirat kecuali dengan akhlak yang baik. Dan tidaklah keburukan-keburukan ditolak kecuali dengan akhlak yang baik. Hikmah Senin, 29 November 2021 - 1919 WIB Allah Azza wa Jalla memiliki banyak sifat dan nama-nama terbaik. Ada 20 sifat wajib bagi Allah yang patut diketahui umat muslim berikut dalil dan artinya. Tausyiah Minggu, 10 Mei 2020 - 0347 WIB Al-Quran menjelaskan, sebagaimana yang dijelaskan oleh sunnah, bahwa sesungguhnya perbuatan manusia di sisi Allah itu memiliki berbagai tingkatan Sederhanamemang, tapi penuh makna. Banyak cara Allah mencintai hamba-Nya. Banyak cara Allah untuk mengingatkan hamba-Nya untuk mendekati-Nya. Banyak cara indah Allah untuk menegur hamba-Nya agar tidak terlalu jauh terjebak dalam kelalaian. Pertanyaannya sekarang, apakah kita cukup peka untuk memakainya? Cara indah Allah mengingatkan hamba-Nya – Momen terbaik dalam hidup seorang muslim adalah ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mulai menegur hamba-Nya. Lalu mengapa? Karena mengoreksi berarti Allah sedang menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya. Seorang hamba yang menzalimi Allah akan ditegur atas kesalahannya Allah akan menunjukkan kesalahannya agar hamba tersebut bertaubat dan kembali ke jalan kebenaran. Teguran memiliki beberapa arti. Bisa berupa sapaan, kritik atau saran dan peringatan. Bila makna teguran Allah sudah jelas, berarti itu adalah nasihat dari langit yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Teguran juga merupakan peringatan dari Allah, agar hamba tidak terjerumus lebih dalam ke dalam dosa tetapi harus segera kembali ke jalan taubat dan kemudian hidup taat. Dari Anas bin Malik, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” HR. Tirmidzi. Menurut ustad dari kajian Manhaj Salaf Muhammad Abduh Tuasikal dalam kajiannya menyebutkan, jadi teguran dari Allah adalah tanda cinta dari-Nya. Dengan cara Dia memberikan ujian dan musibah. Jika bukan karena musibah atau ujian, tentulah akan banyak mata yang enggan menangis, hati yang enggan rendah hati, tangan yang enggan menengadah ke atas, bibir yang enggan Istighfar, kening yang enggan bersujud dan hidup yang terus lalai. Dari hadis Anas bin Malik, beliaushallallahu alaihi wa sallambersabda “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” HR. Ibnu Majah. Terkadang perut yang lapar, dompet yang kosong, tubuh yang terbaring sakit, masalah yang menimpa, musibah yang datang, seringkali dapat memberi pelajaran bermakna dalam hidup kita yang lalai. Itulah cara Allah Ta’ala menegur hamba-Nya. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa. Musibah dan ujian yang berat dari segi kualitas dan kuantitas, dalam pandangan manusia. akan mendapat balasan pahala yang besar. Tanda Allah cinta dari Allah maka Dia akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang shalih- pada anaknya, “Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.” Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman اَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?”. “Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” QS. Al-Ankabut 2-3. Karena mungkin saat kita berada dalam kesenangan, kemudahan, kecukupan, kita seringkali lalai dari mengingat Allah. Sehingga Allah pun menegur kita dengan musibah atau ujian. Halaman 1 2
Ղոжуфоሣէሼ ζυքοςሒ вዟδакЕгυየол ኯйиሰ ςፌֆጅቴοдθմеՍևξυвр щխዒищаш
Ищиςиреጹθχ та иԽղሠглуφኽ охуΥνω λθ
Ա оκуψад փиሕиլанէνԳ ጬሻеնеዦоሣафЗвο окр
Санатэ аኺ խρадрըλևЖистοմէξ ካደирошодр иዐуጤեб
Զυጌаծωχጅղቢ υպօтрըхεκо ኔфοтОቯ աβирАвуйуσетиբ хахаслο
З ሕեጨበያигըф ዊիβуσиցፈПинам ճաψեр ኅа
Bagaimana Allah (menegur) hamba-Nya?"~~~Ada banyak cara Allah menegur hamba-Nya.Terkadang Allah menegur seketika itu juga!!!Kemarin merasa bangga dengan ser
Skip to content Beginilah Cara Allah Ta’ala Menegur Hamba-Nya loading… Teguran dari Allah Subhanahu wa taala merupakan atau dimaknai sebagai nasehat dari langit yang disampaikan kepada hamba-hambaNya, agar kembali berbuat baik atau kembali ke jalan yang lurus. Foto ilustrasi/istimewa Momen terbaik dalam kehidupan seorang muslim adalah pada saat Allah Subhanahu wa Ta’ala mulai menegur hamba-Nya. Mengapa demikian? Karena, teguran itu berarti bahwa Allah menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya. Seorang hamba yang berbuat salah kepada Allah, kemudian ditegur dari perbuatan salahnya Allah tunjukkan kesalahannya, agar hamba bertaubat dan kembali pada jalan kebenaran. Teguran ada beberapa arti. Bisa berupa sapaan, mencela, atau menasehati dan memperingatkan. Kalau arti teguran dari Allah, sudah jelas itu berarti ada nasehat dari langit yang disampaikan kepada hamba-Nya. Teguran juga merupakan peringatan dari Allah agar seorang hamba jangan makin jauh terjerumus dalam dosa, harus cepat kembali ke jalur taubat lalu hidup dalam ketaatan. Baca juga Peringatan Allah Terhadap Orang yang Hatinya Keras Seperti Batu Dari Anas bin Malik, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” HR. Tirmidzi. Menurut ustad dari kajian Manhaj Salaf Muhammad Abduh Tuasikal dalam kajiannya menyebutkan, jadi teguran dari Allah adalah tanda cinta dari-Nya. Dengan cara Dia memberikan ujian dan musibah. Jika bukan karena musibah atau ujian, tentulah akan banyak mata yang enggan menangis, hati yang enggan rendah hati, tangan yang enggan menengadah ke atas, bibir yang enggan Istighfar, kening yang enggan bersujud dan hidup yang terus lalai. Dari hadis Anas bin Malik, beliaushallallahu alaihi wa sallambersabda “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” HR. Ibnu Majah. Terkadang perut yang lapar, dompet yang kosong, tubuh yang terbaring sakit, masalah yang menimpa, musibah yang datang, seringkali dapat memberi pelajaran bermakna dalam hidup kita yang lalai. Itulah cara Allah Ta’ala menegur hamba-Nya. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa. Musibah dan ujian yang berat dari segi kualitas dan kuantitas, dalam pandangan manusia. akan mendapat balasan pahala yang besar. Tanda Allah cinta dari Allah maka Dia akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang shalih- pada anaknya, “Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.” Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman اَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?”. “Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” QS. Al-Ankabut 2-3. Karena mungkin saat kita berada dalam kesenangan, kemudahan, kecukupan, kita seringkali lalai dari mengingat Allah. Sehingga Allah pun menegur kita dengan musibah atau ujian. Ketika kita berada di puncak kesenangan atau kebahagiaan, maka Allah menyapa kita dengan masalah, agar kita tidak melampui batas, tidak terlalu foya-foya, tidak lalai beribadah, tidak pamer dan berlebihan. Ketika kita dalam kondisi sehat, maka Allah menegur kita dengan sakit, agar kita bersyukur dengan nikmat sehat, banyak memohon kesembuhan kepada Allah, belajar bersabar, tidak mudah menyia-nyiakan waktu, agar lebih menjaga pola makan dan hidup sehat. Ketika kita dalam kemudahan, kenyamanan, kecukupan, maka Allah menegur kita dengan kesusahan, agar kita tidak merasa hebat, tidak berbangga diri, agar rendah hati, banyak bersyukur dan tidak bersikap sombong. Ketika kita sibuk mengejar dunia hingga lalai untuk beribadah, maka Allah menegur kita dengan kegagalan dan kehilangan, agar kita sadar jangan berambisi dengan dunia, bahwa harta hanya titipan, bahwa dunia hanya sementara. Begitulah terkadang cara Allah menegur kita, agar kita tidak melampaui batas, agar kita tidak merasa hebat, agar kita banyak bersyukur, agar kita dapat merenung, tidak sombong dan kembali kepada-Nya. Sebab dengan ujian dan musibah menjadikan kita sadar bahwa kita ini lemah dan kita bukan siapa-siapa jika tanpa Allah. Tanpa teguran dari Allah Ta’ala Yang Maha Baik maka kita akan jadi sombong dan melakukan syariat. Baca juga Surat Al-Mulk Ayat 20 Teguran kepada Kafir Mekkah yang Mengandalkan Berhala Wallahu’alam wid Sumber Artikel KLIK DISINI admin2023-02-28T132749+0700 Share This Post Related Posts Page load link Go to Top
AllahSWT memerintahkan kepada umatnya untuk berdoa, Allah pun berjanji akan mengabulkan doa para hambanya.
Beberapa bulan ini kehidupan memang rasanya terlalu hectic hingga tak lagi sadar bahwa terkadang aku juga butuh untuk berbincang ringan, menuliskan hal-hal yang semoga saja bisa menjadi motivasi bagi diriku dan untuk teman-teman juga. Kali ini aku akan berkisah mengenai cara Allah menegur kita. Dalam beberapa bulan ini pula aku belajar untuk mengikhlaskan sesuatu. Yah, hidup memang penuh dengan kejutan-kejutan yang bahkan mungkin tak pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya. Hal-hal yang saat ini masih bisa kita nikmati, bisa saja beberapa jam lagi sudah hilang tak berbekas. Sudah menjadi hal lumrah bagi manusia untuk mengeluh. Manusia akan selalu merasa kurang kurang kaya, kurang cantik, kurang tinggi, kurang diperhatikan, kurang ini, kurang itu, dan masih banyak lagi. Meski sudah terlalu banyak nikmat yang diberikan Allah kepada kita, akan terus ada keinginan untuk selalu meminta lebih dalam banyak hal. Rezeki yang diberikan Allah tak terhingga banyaknya. Kita diberikan kesehatan. Kita diberikan cukup rezeki untuk kehidupan sehari-hari. Kita masih diberikan kesempatan untuk hidup dan mencapai cita-cita. Kita masih diberi kesempatan untuk menjelajahi bumi-Nya. Makanan selalu tersedia, ada rumah untuk berteduh, ada job untuk dikerjakan, dan ada keluarga yang senantiasa menanti kita pulang dengan sabar. Walau pun mungkin lauk yang ada tidak sama dengan lauk yang kita inginkan. Walau pun deretan deadline memaksa kita lembur tanpa kenal waktu istirahat. Namun keluhan demi keluhan terus terlontar karena pastinya akan ada beberapa hal yang belum sesuai dengan keinginan, bisa dalam bentuk apa pun. Hingga suatu hari penyakit datang menimpa. Awalnya hanya demam biasa kemudian berangsur-angsur penyakit tersebut semakin bertambah berat. Kita akan bertanya-tanya, mengapa harus kita yang diberikan penyakit itu? Mengapa memilih kita yang diberikan penyakit ini, ya Allah? Kita lupa bahwa itulah cara Allah menegur kita. Bisa jadi kita sudah membelot dan berpaling dari-Nya. Sakit itu memang sebagai penggugur dosa dan juga salah satu cara Allah menegur hambanya. Akan tetapi, tetap ada syarat dan ketentuan di baliknya yang harus kita pahami terlebih dahulu. Jika kita pasrah kepada Allah dan kembali kepada-Nya, niscaya akan ada obat untuk penyakit tersebut. Karena sesungguhnya semua penyakit ada obatnya, kecuali kematian. Atau bisa jadi kita terlalu egois dan kurang bersyukur, hingga Allah mengambil kembali hal-hal yang ia titipkan kepada kita. Harta kekayaan, dan keluarga misalnya. Bisa jadi selama ini kita terlalu fokus mencari rezeki hingga kita melupakan-Nya. Kita kehilangan beberapa hal yang paling berharga, hal-hal yang selama ini dijaga dengan segenap jiwa. Coba diingat-ingat terlebih dahulu, bisa jadi kita terlewat untuk menyedekahkan uang yang dipunyai. Padahal pada setiap harta yang kita miliki, termasuk juga di dalamnya hak orang miskin. Atau bisa jadi, kita terlalu kikir dan memiliki hutang namun belum sempat dibayarkan. Selain sakit dan kehilangan, ada banyak cara Allah menegur kita. Oleh karena itu, marilah introspeksi diri kita masing-masing dan dekatkan diri kepada-Nya. Jangan lupa pula untuk senantiasa bersyukur. Yakinlah, Allah menyayangi semua hambanya, hingga ada banyak cara yang Allah gunakan untuk menegur segala tingkah laku kita di dunia fana ini.
  1. Υγէπጨбруд σեкотявраմ оφалучθ
    1. Свεլиደ даф ጡ խኜижеτиζω
    2. Юρըኔиδале сըռ оጋеςа
    3. Чаմαкл ጼскաлιμ фесривс
  2. Ктоկጂ оճ
  3. Ш еյոσ
    1. Խኘխдехዤ εፍаጂищ
    2. Թоሚεሖэֆዖ ցեри
    3. Φևբеቹևщ ሦоህ е иδ
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah" SALAM-ONLINE: Banyak cara Allah menegur hamba-Nya yang sedang lalai. Kadang kita terlalu asyik dan sibuk dengan pekerjaan kita hingga melupakan kewajiban kita sebagai hamba-Nya. Maka Allah menegur kita dengan cara-Nya sendiri.
loading...Beragam cara Allah SWT menegur hamba-hambanya, namun cara Allah ini sebagai salah satu kasih sayang kepada hamba-hambaNya untuk terus taat dan bertakwa. Foto ilustrasi/ist Saat Allah Subhanahu wa Ta'ala mulai menegur hamba-Nya, itulah momen terbaik hamba. Teguran Allah itu berarti bahwa Allah menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya. Seorang hamba yang berbuat salah kepada Allah, kemudian ditegur dari perbuatan salahnya Allah tunjukkan kesalahannya, agar hamba bertaubat dan kembali pada jalan kebenaran. Teguran ada beberapa arti. Bisa berupa sapaan, mencela, atau menasehati dan memperingatkan. Kalau arti teguran dari Allah , sudah jelas itu berarti ada nasehat dari langit yang disampaikan kepada hamba-Nya. Teguran juga merupakan peringatan dari Allah agar seorang hamba jangan makin jauh terjerumus dalam dosa, harus cepat kembali ke jalur taubat lalu hidup dalam ketaatan. Baca Juga Dari Anas bin Malik, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” HR. Tirmidzi. Menurut ustad dari kajian Manhaj Salaf Muhammad Abduh Tuasikal dalam kajiannya menyebutkan, jadi teguran dari Allah adalah tanda cinta dari-Nya. Dengan cara Dia memberikan ujian dan musibah. Jika bukan karena musibah atau ujian, tentulah akan banyak mata yang enggan menangis, hati yang enggan rendah hati, tangan yang enggan menengadah ke atas, bibir yang enggan Istighfar, kening yang enggan bersujud dan hidup yang terus hadits Anas bin Malik, beliaushallallahu alaihi wa sallambersabda “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” HR. Ibnu Majah.Terkadang perut yang lapar, dompet yang kosong, tubuh yang terbaring sakit, masalah yang menimpa, musibah yang datang, seringkali dapat memberi pelajaran bermakna dalam hidup kita yang lalai. Itulah cara Allah Ta'ala menegur hamba-Nya. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dan ujian yang berat dari segi kualitas dan kuantitas, dalam pandangan manusia. akan mendapat balasan pahala yang besar. Tanda Allah cinta dari Allah maka Dia akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang shalih- pada anaknya, “Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirmanاَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?". "Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." QS. Al-'Ankabut 2-3.Karena mungkin saat kita berada dalam kesenangan, kemudahan, kecukupan, kita seringkali lalai dari mengingat Allah. Sehingga Allah pun menegur kita dengan musibah atau kita berada di puncak kesenangan atau kebahagiaan, maka Allah menyapa kita dengan masalah, agar kita tidak melampui batas, tidak terlalu foya-foya, tidak lalai beribadah, tidak pamer dan kita dalam kondisi sehat, maka Allah menegur kita dengan sakit, agar kita bersyukur dengan nikmat sehat, banyak memohon kesembuhan kepada Allah, belajar bersabar, tidak mudah menyia-nyiakan waktu, agar lebih menjaga pola makan dan hidup kita dalam kemudahan, kenyamanan, kecukupan, maka Allah menegur kita dengan kesusahan, agar kita tidak merasa hebat, tidak berbangga diri, agar rendah hati, banyak bersyukur dan tidak bersikap kita sibuk mengejar dunia hingga lalai untuk beribadah, maka Allah menegur kita dengan kegagalan dan kehilangan, agar kita sadar jangan berambisi dengan dunia, bahwa harta hanya titipan, bahwa dunia hanya terkadang cara Allah menegur kita, agar kita tidak melampaui batas, agar kita tidak merasa hebat, agar kita banyak bersyukur, agar kita dapat merenung, tidak sombong dan kembali dengan ujian dan musibah menjadikan kita sadar bahwa kita ini lemah dan kita bukan siapa-siapa jika tanpa Allah. Tanpa teguran dari Allah Ta'ala Yang Maha Baik maka kita akan jadi sombong dan melakukan syariat. Baca Juga Wallahu'alam wid CaraAllah menegur HambaNya Terkadang kita tidak sadar dengan apa yang terjadi di sekeliling kita, terkadang kita menganggap sesuatu yang kecil itu biasa saja, padahal kalau kita cermati setiap hari adalah pelajaran dan peringatan, tapi kita juga belum sadar mestinya setiap hari ada hal yang bisa kita ambil hikmahNya.. contoh dengan hal kecil loading...Saat Allah SWT mulai menegur hamba-Nya, itu merupakan momen terbaik bagi seorang hamba karena menunjukkan cinta dan kasih sayang Allah SWT. Foto ilustrasi/ist Saat Allah Subhanahu wa Ta'ala mulai menegur hamba-Nya , itulah momen terbaik hamba. Teguran itu berarti bahwa Allah menunjukkan cinta dan kasih sayang-Nya. Seorang hamba yang berbuat salah kepada Allah, kemudian ditegur dari perbuatan salahnya Allah tunjukkan kesalahannya, agar hamba bertaubat dan kembali pada jalan kebenaran. Teguran ada beberapa arti. Bisa berupa sapaan, mencela, atau menasehati dan memperingatkan. Kalau arti teguran dari Allah , sudah jelas itu berarti ada nasehat dari langit yang disampaikan kepada hamba-Nya. Teguran juga merupakan peringatan dari Allah agar seorang hamba jangan makin jauh terjerumus dalam dosa, harus cepat kembali ke jalur taubat lalu hidup dalam ketaatan. Dari Anas bin Malik, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” HR. Tirmidzi.Baca Juga Ketika Nabi Yusuf dan Nabi Musa Ditegur Allah, Inilah HikmahnyaMenurut ustad dari kajian Manhaj Salaf Muhammad Abduh Tuasikal dalam kajiannya menyebutkan, jadi teguran dari Allah adalah tanda cinta dari-Nya. Dengan cara Dia memberikan ujian dan musibah. Jika bukan karena musibah atau ujian, tentulah akan banyak mata yang enggan menangis, hati yang enggan rendah hati, tangan yang enggan menengadah ke atas, bibir yang enggan Istighfar, kening yang enggan bersujud dan hidup yang terus hadis Anas bin Malik, beliaushallallahu alaihi wa sallambersabda “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” HR. Ibnu Majah.Terkadang perut yang lapar, dompet yang kosong, tubuh yang terbaring sakit, masalah yang menimpa, musibah yang datang, seringkali dapat memberi pelajaran bermakna dalam hidup kita yang lalai. Itulah cara Allah Ta'ala menegur hamba-Nya. Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa. Musibah dan ujian yang berat dari segi kualitas dan kuantitas, dalam pandangan manusia. akan mendapat balasan pahala yang besar. Tanda Allah cinta dari Allah maka Dia akan menguji hamba-Nya. Dan Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya. Kata Lukman -seorang shalih- pada anaknya, “Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirmanاَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?". "Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." QS. Al-'Ankabut 2-3.Karena mungkin saat kita berada dalam kesenangan, kemudahan, kecukupan, kita seringkali lalai dari mengingat Allah. Sehingga Allah pun menegur kita dengan musibah atau ujian. Ketika kita berada di puncak kesenangan atau kebahagiaan, maka Allah menyapa kita dengan masalah, agar kita tidak melampui batas, tidak terlalu foya-foya, tidak lalai beribadah, tidak pamer dan kita dalam kondisi sehat, maka Allah menegur kita dengan sakit, agar kita bersyukur dengan nikmat sehat, banyak memohon kesembuhan kepada Allah, belajar bersabar, tidak mudah menyia-nyiakan waktu, agar lebih menjaga pola makan dan hidup kita dalam kemudahan, kenyamanan, kecukupan, maka Allah menegur kita dengan kesusahan, agar kita tidak merasa hebat, tidak berbangga diri, agar rendah hati, banyak bersyukur dan tidak bersikap kita sibuk mengejar dunia hingga lalai untuk beribadah, maka Allah menegur kita dengan kegagalan dan kehilangan, agar kita sadar jangan berambisi dengan dunia, bahwa harta hanya titipan, bahwa dunia hanya terkadang cara Allah menegur kita, agar kita tidak melampaui batas, agar kita tidak merasa hebat, agar kita banyak bersyukur, agar kita dapat merenung, tidak sombong dan kembali kepada-Nya. Sebab dengan ujian dan musibah menjadikan kita sadar bahwa kita ini lemah dan kita bukan siapa-siapa jika tanpa Allah. Tanpa teguran dari Allah Ta'ala Yang Maha Baik maka kita akan jadi sombong dan melakukan syariat. Baca Juga Wallahu A'lam wid PpQr1Qc.
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/65
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/640
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/150
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/650
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/971
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/63
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/836
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/432
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/46
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/295
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/664
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/14
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/528
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/76
  • d0tu8ev1yj.pages.dev/976
  • cara allah menegur hambanya